Van der Mark datang bukan dari latar belakang orang berduit, namun pekerja keras. Ayahnya memiliki perusahaan transportasi dan ketika sang putra memulai karier balapnya, perusahaannya sempat mengalami tahun-tahun yang sulit.
Setelah dua tahun menimba pengalaman di kelas World Supersport dan memenangi gelar pada 2014, Van Der Mark naik kelas ke World Superbike di tahun berikutnya menjadi tandem juara dunia bertahan kala itu Sylvain Guintoli di Honda.
Di musim debutnya, Van der Mark tiga kali finis podium sebagai rookie tahun itu. Van der Mark melanjutkan musim yang solid bersama Honda untuk tahun keduanya di WSBK sebagai tandem juara MotoGP Nicky Hayden dan finis peringkat empat klasemen umum sebelum hijrah ke Yamaha pada 2017.
Bersama tim barunya, Van der Mark mampu meraih tiga finis podium di tahun pertamanya berseragam Yamaha, diikuti sepuluh raihan podium, termasuk dua kemenangan di Donington Park pada 2018 yang membawanya finis peringkat tiga klasemen akhir tahun itu.
Sang pembalap Belanda menambah koleksi trofi kemenangannya di Jerez pada 2019 sebelum menutup musim dengan positif di peringkat empat, kendati sempat mengalami cedera pergelangan tangan di Misano.
Galang Hendra Pratama, pembalap Yamaha Indonesia bersama Michael van der Mark, pembalap Yamaha Superbike. Dok Yamaha
Ia memenangi satu balapan lagi di musim terakhirnya bersama Yamaha pada 2020 di Catalunya sebelum hijrah ke BMW tahun ini.
"Musim ini menantang bagi saya, saya pindah pabrikan ke BMW Motorrad WSBK Team dan kami datang tahun ini dengan motor baru yang mana saya harus menyesuaikan diri," kata Van Der Mark.
Meskipun menggunakan tunggangan baru, bukan berarti Van Der Mark tampil jeblok. Ia cukup dapat beradaptasi dan menjinakkan motor BMW M 1000 RR dan bercokol di peringkat enam klasemen sementara dengan satu kemenangan dan dua podium musim ini.
"Perlu menemukan 'feel' dengan motor ini... Ini proyek yang masih baru dan saya kira di beberapa seri terakhir kami telah cukup banyak peningkatan, tapi masih banyak yang bisa dikembangkan."
Seri ke-13 WSBK di Sirkuit Mandalika akan menutup musim sekaligus membuka arah baru bagi Van Der Mark dan tim.
Tahun ini Van Der Mark tak melihat target di kejuaraan dan fokus untuk mempersiapkan musim selanjutnya bersama BMW terlebih tahun depan ia akan mendapat tandem baru yaitu Scott Redding, yang menggantikan pembalap veteran Tom Skyes.
"Kami memiliki paket yang sangat baik, kami hanya perlu menyatukan seluruh titik kekuatan kami dan berupaya bertarung di podium di setiap akhir pekannya.
"Rekan saya sekarang, Tom, adalah pebalap yang cepat, dan sangat menyenangkan mendapat tandem yang cepat lagi tahun depan bersama Scott."
Menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di Indonesia, Van Der Mark memiliki kesempatan untuk tak hanya menjajal trek baru di Mandalika namun juga menjalani hobinya, yaitu mencicipi masakan Indonesia.
"Saya suka soto ayam," kata Van Der Mark fasih melafalkan nama masakan berkuah itu.
Van Der Mark juga pernah mengunggah foto dirinya bersama sang ibu ke media sosial dan mengungkapkan kesukaannya terhadap masakan Indonesia yang mendapat sambutan positif warganet beberapa waktu lalu.
"Saya memang suka masakan Indonesia, tapi yang paling saya sukai dari sekian banyak adalah indomie... khususnya yang goreng," kata Van Der Mark disertai senyuman lebar.
Baca Juga: Hari Pertama WSBK Mandalika Ditonton 15 Ribu Orang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.