TEMPO.CO, Jakarta - WBC memberi lampu hijau untuk memulai pertarungan gelar tinju dunia kelas berat antara Tyson Fury dan penantang wajib Dillian Whyte. Dewan juga telah menghubungi co-promotor Fury, Bob Arum dan Frank Warren, serta promotor Matchroom Boxing Eddie Hearn, perwakilan dari Whyte untuk bernegosiasi.
Periode negosiasi terbuka biasanya berlangsung selama 30 hari. Namun, untuk Fury dan Whyte, WBC memberi waktu tambahan karena jeda ada jeda musim liburan. Jika tidak ada kata sepakat, WBC akan mengambil alih dengan mengajukan penawaran langsung.
Dikutip dari Boxingscene pada Rabu, 8 Desember 2021, Top Rank dan Queensberry Promotions ingin menggelar pertarungan Fury dan Whyte sekitar bulan Maret 2022. Stadion Principality di Cardiff, Wales, atau AO Arena di Manchester, Inggris, menjadi kandidat tempat pertandingan kelas berat tersebut.
Tyson Fury (31-0-1, 22 KO) tidak pernah bertarung di Inggris Raya sejak Agustus 2018. Saat itu, ia mengalahkan Francesco Pianeta dari Italia dengan keputusan mutlak dalam pertarungan 10 ronde di Windsor Park di Belfast, Irlandia Utara. Lima pertarungan terakhir Fury yang berusia 33 tahun telah terjadi di Amerika Serikat, baik di Las Vegas maupun Los Angeles.
Dillian Whyte. (Instagram/@teambodysnatcher)
Whyte, 33 tahun (28-2, 19 KO), mendapatkan kembali gelar sementara WBC dalam pertarungan terakhirnya saat melawan Alexander Povetkin (36-3-1, 25 KO). Ia menang pada ronde keempat di pertandingan ulang, 27 Maret lalu. Sebelumnya, Whyte mengajukan gugatan terhadap WBC karena dia belum menerima peresmian gelarnya.
Mauricio Sulaiman, presiden WBC, secara terbuka memperdebatkan lamanya status Whyte sebagai penantang wajib. Whyte seharusnya melawan Otto Wallin (22-1-1, 14 KO, 1 NC) pada 30 Oktober di O2 Arena di London. Namun, Whyte mengundurkan diri dari pertarungan 12 ronde karena cedera bahu sekitar 11 hari sebelumnya.
Sedangkan Tyson Fury mengakhiri pertarungan triloginya dengan Deontay Wilder pada 9 Oktober di Las Vegas. Fury menjatuhkan Wilder di ronde ketiga, ke-10 dan ke-11. Kemenangan itu mengokohkan posisi Fury atas Wilder yang pernah kalah di ronde ketujuh dalam pertandingan ulang di MGM Grand Garden Arena di Las Vegas, Februari 2020.
Sulaiman mengatakan Fury bisa bernegosiasi dengan Dillian untuk pertarungan selanjutnya. Whyte adalah pesaing dengan peringkat tertinggi yang dapat menantang sang juara. "WBC dengan ini memerintahkan dimulainya periode negosiasi sesuai dengan regulasi WBC untuk pertarungan wajib antara juara dunia kelas berat WBC Tyson Fury dan penantang wajib Dillian Whyte."
Baca juga : 35 Tahun Lalu, Mike Tyson Juara Tinju Dunia Kelas Berat Saat Usia 20 Tahun