Pernah kapok bermain
Lahir dalam nama asli Edson Arantes do Nascimento pada Oktober 1940, Pele memainkan pertandingan pertamanya untuk Santos saat berusia 15 tahun pada 1956.
Setahun kemudian dia dipanggil bergabung dengan timnas Brasil dan membuat gol debutnya bersama timnas kala melawan Argentina. Pada 1958 dia masuk skuad Piala Dunia Swedia.
Keikutsertaan dia dalam putaran final Piala Dunia edisi 1958 itu menjadi bahan perdebatan sengit di Brasil. Banyak pihak mempertanyakan apakah sudah pantas remaja ramping itu memanggul beban berat dari turnamen terbesar sejagat itu.
Kritik itu hampir terbuktikan manakala dia cedera lutut begitu tiba di Swedia. Cedera itu memaksanya absen dalam dua pertandingan pertama Brazil dalam Piala Dunia 1958 itu.
Pele juga hampir absen dari pertandingan ketiga Brasil melawan Uni Soviet. Untungnya pelatih Vicente Feola termakan saran psikolog tim yang menyatakan Pele masih "kekanak-kanakan" dan tidak layak dimainkan dalam arena setinggi itu.
Feola melawan hati kecilnya dengan memainkan si anak muda yang kemudian membayar tuntas kepercayaannya. Bekerja bersama-sama dengan Garrincha, Pele mempersembahkan penampilan yang memukau nan menyihir kala Soviet takluk 0-2 kepada Brasil.
Setelah itu Pele tak tertahankan. Dia menciptakan gol kemenangan dalam perempat final saat melawan Wales, kemudian hat-trick ketika membantai Prancis 5-2 dalam semifinal, lalu mengukir dua gol dalam final melawan Swedia.
Saat itu usianya baru 17 tahun. Pele menjadi pesepak bola termuda yang menjuarai Piala Dunia.
Namun, dua turnamen berikutnya menjadi pengalaman tidak menyenangkan baginya.
Berumur 21 tahun kala Piala Dunia 1962 di Cile, Pele terlihat lebih matang dan lebih kuat, sehingga Brasil diyakini akan dengan mudah merengkuh trofi. Dan memang dia kembali memukau semua orang ketika gol dari aksi individualnya menggetarkan gawang Meksiko untuk memenangkan Brasil 2-0 dalam partai pembuka.
Namun, pada pertandingan kedua dia cedera parah kala dilawan Republik Cek yang membuatnya absen sampai turnamen selesai ketika rekan-rekan senegaranya berhasil mempertahankan gelar juara dunia.
Legenda sepak bola Brasil Pele menunjukan enam medali kejuaraan domestiknya di acara konfederasi sepak bola Brasil di Rio de Janeiro, Brasil, 22 Desember 2010. Selama kariernya Pele membawa Brasil meraih tiga trofi Piala Dunia pada tahun 1958, 1962, dan 1970. REUTERS/Bruno Domingos/File Photo
Kekecewaan Pele karena cedera yang membatasi penampilannya di Cile tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekecewaan yang dia alami di Inggris pada 1966. Tanpa perlindungan wasit, dia habis-habisan dikasari pemain-pemain lawan sampai terpaksa tak melanjutkan kiprahnya.
Dia dikasari secara brutal oleh tim pertahanan Bulgaria pada laga pertama hingga terpaksa absen dalam pertandingan kedua. Penderitaannya mencapai puncaknya saat melawan Portugal dalam laga berikutnya.
Dua ganjalan keras Joao Morais membuat Pele menangis untuk dibawa keluar meninggalkan Goodison Park di Liverpool. Pele bahkan sempat bersumpah tidak akan pernah bermain lagi dalam Piala Dunia.
"Saya tidak mau mengakhiri hidup saya sebagai orang cacat," kata Pele kala itu.
Selanjutnya: Ia abadi