TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari kedua Asian Games 2023 di Hangzhou, Senin, 25 September, tuan rumah Cina sudah kokoh di posisi teratas dan menunjukkan bakal sulit dikejar oleh kontingen-kontingen tamu dalam perburuan medali. Adapun Indonesia berhasil meraih emas pertama.
Cina dikenal selalu mendiminai ajang ini dalam beberapa dekade terakhir, terlebih saat menjadi tuan rumah. Dominasi serupa terlihat di hari-hari awal perhelatan Asian Games 2023 ini. Hingga Senin malam mereka memuncaki peringkat klasemen medali dengan 32 emas,14 perak dan enam perunggu.
Peroleh medali kontingen tuan rumah Cina jauh di atas negara lainnya, termasuk Korea Selatan yang sementara menempat urutan kedua dengan enam emas, delapan perak dan 10 perunggu. Jepang berada di urutan ketiga dengan lima emas, 12 perak, sembilan perunggu.
Di antara cabang olahraga yang didominasi tuan rumah adalah dayung yang menyelesaikan pertandingan finalnya Senin.
Tercatat Cina meraih 11 dari 14 nomor final yang diperlombakan di cabang olahraga dayung. Artinya hanya tiga medali emas yang lepas dari tuan rumah.
Pencapaian Indonesia
Di cabang dayung rowing ini Indonesia harus puas dengan perolehan tiga medali perunggu yang didapat pada pertandingan hari Minggu.
Tiga perunggu dalam lomba di Fuyang Water Sports Centre tersebut dipersembahkan oleh Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri dari nomor lightweight women's double sculls, Ihram dan Memo pada nomor men's double sculls, serta tim putra nomor men's eight.
Di hari berikutnya, Senin ini, tim dayung Indonesia justru gagal mendapatkan podium meskipun sudah berjuang keras dalam persaingan yang ketat di antara negara-negara peserta.
Namun di tengah begitu dominannya China di berbagai cabang olahraga, hari kedua laga Asian Games di Hangzhou ini juga diwarnai kabar gembira bagi kontingen Indonesia yang berhasil meraih medali emas pertama melalui atlet menembak Muhammad Sejahtera Dwi Putra.
Ia mencatat angka tertinggi saat tampil di nomor Shooting-Mens 10m Running Target di Fuyang Yinhu Sports Centre China, Senin.
Muhammad Sejahtera Dwi Putra membukukan catatan rata-rata 9,633 dengan catatan 99, 97, 95, 95, 95, 94, 98 dalam enam kali percobaan menembak, sehingga total raihan 578 poin. Dia unggul atas wakil dua wakil Vietnam, Huu Vuong Ngo dan Tuan Anh Nguyen yang meraih medali perak dan perunggu. Catatan poin Sejahtera Dwi dan Huu Vuong terbilang tipis. Huu Vuong meraih 571 poin secara total.
Di cabang menembak ini Indonesia juga meraih satu medali perunggu melalui nomor 10 M Running Target Beregu Putra dengan yang terdiri atas Muhammad Sejahtera, Julio Irfandi dan Muhammad Badri Akbar dengan meraih total 1667-33 poin. Medali emas nomor ini direbut Korea Selatan yang mengantongi 1668,39 poin dan China merebut perak dengan 1668,29 poin.
Tambahan satu emas dan satu perunggu dari cabang menembak ini turut membuat kontingen Indonesia bisa bertahan di peringkat sepuluh besar klasemen medali Asian Games 2022.
Bahkan hingga Senin malam pukul 21.00 WIB, Indonesia sementara berada di urutan kedelapan dengan satu emas, satu perak, dan empat perunggu.
Peringkat Indonesia juga masih lebih baik ketimbang kontingen dari negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, Filipina dan Malaysia.
Pada cabang lainnya, pertandingan umumnya masih dalam babak-babak penyisihan. Di antaranya tenis, di mana sejumlah pemain Indonesia dapat menyelesaikan babak-babak awal seperti Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen di tunggal putri, serta pasangan ganda campuran Jessy Rompies/David Susanto.
Pada nomor ganda campuran putaran kedua, Aldila yang berpasangan dengan mitranya saat merebut medali emas Asian Games 2018, Christopher Rungkat, juga tidak menemui kesulitan untuk menang 6-0, 6-0 atas pasangan Nepal Abhilasha Bista/Abhisek Bastola.
Selanjutnya: Timnas U-24 tambah amunisi