TEMPO.CO, Bandung - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat mengerahkan 240 personel untuk mengamankan kelistrikan untuk gelaran Piala Dunia U-17 di wilayah Jawa Barat. Mereka terdiri dari pegawai PLN dan Tenaga Alih Daya.
Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Barat, Joko Hadi Widayat, mengatakan peralatan pendukung yang disiapkan mencapai 15 unit terdiri dari tujuh unit Uniteruptible Power Supply (UPS), empat unit gardu bergerak (UGB), dan empat unit genset. Peralatan pendukung tersebut akan difungsikan sebagai cadangan daya setrum ketika terjadi pemadaman listrik mendadak.
"Kendaraan pendukung yang disiapkan sebanyak 81 unit dengan rincian 1 unit crane, 64 mobil Pelayanan Teknik (Yantek), dan 16 motor Yantek serta material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup," kata Joko, Senin, 6 November 2023.
Selain itu, kata dia, terdapat 15 posko yang disiagakan PLN IUD Jawa Barat di helatan Piala Dunia U-17 yang terdiri dari tiga posko UP3, satu posko UP2D, empat posko transmisi, satu posko UP2B, dua posko pembangkit, dan satu posko Icon+ yang membidani urusan jaringan internet.
Joko mengatakan sistem kelistrikan di UID Jawa Barat dipastikan aman dengan daya hingga sebesar 14.044 MegaWatt (MW). Adapun beban puncak tertinggi berada di kisaran 8.416 MW dengan persentase kapasitas terpasang tambahan atau reserve margin sebesar 40 persen.
Stadion Si Jalak Harupat menjadi satu dari empat venue yang dipakai untuk pertandingan turnamen sepak bola kelompok umur U-17. Ada 14 pertandingan yang akan dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, yang terdiri dari 12 laga babak penyisihan grup dan dua laga di babak 16 besar.
Di Jawa Barat sendiri, ada 11 lokasi penunjang helatan Piala Dunia U-17, meliputi satu venue utama yakni Stadion Si jalak Harupat dan 5 venue latihan masing-masing di Stadion Arcamanik, Stadion Unpad, Stadion IPDN, Stadion Sabuga ITB, dan Stadion Sidolig. Sisanya ada lima hotel yang digunakan sebagai tempat menginap para atlet dan ofisial.
Pilihan Editor: Erick Thohir Klarifikasi Disinformasi Soal Sanksi Persiraja: Bukan karena Bendera Palestina