TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama dari Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada 10 November 2023 di Istana Negara, Jakarta.
Pemberian tanda kehormatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 70/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama. Gianni dianggap telah berjasa besar di bidang olahraga dan kiprah-nya telah diakui secara internasional.
Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda TNI Hersan membacakan putusan tersebut. "Pengabdian dan pengorbanannya di bidang olahraga yang bermanfaat bagi bangsa dan negara dan atau darma bakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat internasional, serta warga negara asing yang berjasa pada bangsa dan negara Indonesia," kata Hersan.
Setelah mendapatkan penghargaan itu, Infantino mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kehormatan. “Penghargaan ini merupakan kehormatan bagi saya dan seluruh komunitas sepak bola,” kata Infantino.
Selain itu, Infantino juga menganggap bahwa Indonesia bisa menjadi salah satu negara terkemuka untuk sepak bola di dunia. “Sepak bola adalah olahraga nomor satu di Indonesia. Namun, yang penting kita tidak hanya fokus pada sepak bola di Indonesia saja, tetapi bagaimana bisa memainkan peran penting di Asia dan dunia,” kata Infantino.
FIFA siap bekerja sama lebih erat dengan Indonesia termasuk dengan membuka Kantor FIFA di Jakarta. “Ketika saya datang ke sini tahun lalu setelah tragedi Kanjuruhan terjadi, kami memutuskan bahwa kami perlu meningkatkan kehadiran FIFA karena negara ini layak mendapatkannya,” kata Gianni.
Profil Gianni Infantino
Giani Infantino terpilih menjadi Presiden FIFA pada Februari 2016 menggantikan Sepp Blatter yang tersandung kasus korupsi. Ia terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA pada 26 Februari 2016 di Zurich, Swiss.
Infantino lahir di Swiss pada 23 Maret 1970 dan merupakan anak dari pasangan imigran Italia. Selain menekuni sepak bola, dirinya juga memiliki ompetensi di bidang hukum dan memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Fribourg.
Infantino juga diketahui cakap dalam banyak bahasa, seperti Inggris, Prancis, Portugis, Spanyol, Arab, dan Jerman. Infantino mulai menapaki karier dengan bekerja sebagai penasihat hukum bagi sejumlah klub di Swiss, Spanyol, dan Italia.
Gianni Infantino kemudian bergabung ke UEFA pada 2000. Di sana ia banyak mengurusi masalah hukum dalam sepak bola. Setelah tiga tahun, Infantino dipromosikan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal UEFA yang kemudian pada 2009 dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal UEFA.
Gianni Infantino juga dikenal memberikan beberapa inovasi. Misalnya penambahan jumlah peserta Piala Eropa dari awalnya 16 menjadi 24 negara sampai berperan besar dalam membentuk kebijakan financial fair play.
ANANDA BINTANG I NURDIN SALEH I HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: Presiden FIFA Gianni Infantino: Indonesia Bisa Jadi Negara Sepak Bola Terkemuka di Asia dan Dunia