TEMPO.CO, Jakarta - Rafael Nadal mengatakan dia berharap bisa berkompetisi di French Open dan Olimpiade Paris 2024 tahun ini. Mantan petenis nomor satu dunia asal Spanyol itu telah memenangi 22 gelar tunggal Grand Slam, termasuk rekor 14 mahkota French Open.
“Saya tidak tahu pertandingan mana yang tersisa untuk saya mainkan, tetapi itu tidak akan banyak,” kata petenis 37 tahun itu dalam wawancara dengan stasiun televisi Spanyol La Sexta pada Rabu, 14 Februari 2024.
“(Roland Garros) akan menjadi salah satu tujuan saya,” ujar dia ketika ditanya apakah dia akan bermain di turnamen Grand Slam favoritnya pada Mei mendatang.
"Saya ingin bermain di Olimpiade juga. Itu bukan sesuatu yang bisa saya pastikan saat ini, tapi saya harap saya akan melakukannya. Saya rasa saya akan melakukannya.”
Nadal, yang absen hampir sepanjang 2023 karena cedera, mengundurkan diri dari Qatar Open yang akan berlangsung pekan depan, menunda kembalinya ke tenis kompetitif karena dia belum pulih dari cedera otot yang dideritanya di Brisbane bulan lalu.
Dia juga berbicara tentang hubungannya dengan Arab Saudi setelah ditunjuk sebagai duta besar Federasi Tenis negara tersebut bulan lalu.
"Mereka membayar saya ya, apakah saya butuh uang? Tidak sama sekali, itu tidak akan mengubah hidup saya. Saya belum menandatangani kontrak super, seperti rekan-rekan atlet lain yang ada di sana dan saya sangat menghormati mereka," ujarnya.
Nadal mencapai kesepakatan dengan negara Timur Tengah tersebut mengenai komitmen jangka panjang untuk membantu mengembangkan olahraga ini dan menginspirasi generasi baru pemain tenis dan dia berencana mendirikan Akademi Rafa Nadal di negara tersebut.
"Komitmen saya adalah mempromosikan tenis dan berusaha mencapai tujuan saya. Saya rasa Arab Saudi tidak membutuhkan saya untuk mencuci citranya. Itu bukan tujuan saya. Orang cenderung memberikan pendapatnya tanpa bertanya," kata Nadal.
"Tentu saja ketika saya menerimanya, saya tahu apa yang akan terjadi. Saya pikir tim saya melakukan kesalahan dalam komunikasi dan saya seharusnya menjelaskannya," ujar dia menambahkan.
Arab Saudi telah menginvestasikan miliaran dolar dalam olahraga global, termasuk sepak bola, balap sepeda, balap motor, dan golf. Hal itu menuai kritik keras dari orang-orang yang menyebutnya sebagai upaya mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.
REUTERS
Pilihan editor: Golden State Warriors Gagal Sandingkan LeBron James dan Stephen Curry