TEMPO.CO, Jakarta - Chef de Mission Tim Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie menilai perolehan dua medali emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi membuat olahraga Indonesia semakin disegani. Menurut dia, hal ini menjadi bukti bahwa Tim Merah Putih tidak lagi hanya bertumpu pada bulu tangkis.
"Penantian 32 tahun dapat dua emas dan diraih dari cabang di luar badminton. Ini artinya olahraga Indonesia semakin besar dan disegani tidak hanya di badminton. Di luar badminton, kita bisa mengalahkan dua negara besar Amerika Serikat dan Cina," ujar dia dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia, Senin malam WIB, 12 Agustus 2024.
Indonesia memastikan raihan dua medali emas dan satu medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. Dua medali emas disumbang atlet panjat tebing Veddriq Leonardo dan lifter Rizki Juniansyah. Sementara satu medali perunggu ditorehkan pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Kombinasi foto atlet Indonesia peraih medali di Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, Gregoria Mariska, dan Tunjung Rizki Juniansyah. FOTO/ REUTERS/Benoit Tessier / REUTERS/Ann Wang / REUTERS/Amanda
Cabang olahraga bulu tangkis yang sebelum menjadi andalan Indonesia, tidak berkutik di Olimpiade Paris 2024. Lima dari enam wakil yang berlaga gagal menyumbang medali. Bahkan, empat di antaranya sudah harus angkat koper di babak grup. Padahal, bulu tangkis Indonesia sebelumnya memiliki catatan sejarah apik di Olimpiade dengan menjadi satu-satunya cabang olahraga yang menyumbang medali emas sejak 1992 sampai 2020. Hanya sekali bulu tangkis gagal meraih emas di Olimpiade London 2012 dan kini terulang lagi.
Kendati demikian, menurut Anindya, pencapaian secara keseluruhan Indonesia di Olimpiade tetap menunjukkan peningkatan signifikan dibanding edisi terakhir di Tokyo 2020. Dengan torehan dua emas dan satu perunggu, Tim Merah Putih mampu menempati peringkat ke-39 klasemen akhir Olimpiade Paris 2024. Sementara di edisi terakhir di Tokyo, Indonesia hanya berada di urutan ke-55 dunia.
"Berdasarkan data, memang hasilnya manis di akhir. Sesuai dengan kalimat good thing come to those who wait," ucapnya. "Tentu untuk rangking Indonesia dari 55 ke 39, ini perubahan yang signifikan."
Pencapaian dua medali emas di Olimpiade Paris 2024 mengulangi prestasi di Olimpiade Barcelona 1992. Ke depan, Anindya berharap agar ada lebih banyak wakil Indonesia yang lolos supaya peluang meraih medali lebih banyak Olimpiade Los Angeles 2028 bisa lebih besar.
"Dari 12 cabor yang terkualifikasi, kita dapat tiga medali dari tiga cabang olahraga. Tentu ini hasil yang manis. Untuk bisa masuk G-20 olahraga, paling tidak kita harus bisa meraih 5 medali emas. Tinggal kita cari tiga lagi," kata Anindya. "Semoga semua stakeholder olahraga bisa bersatu dan meraih hasil lebih baik lagi di Olimpiade Los Angeles 2028."
Pilihan Editor: Perolehan Medali Indonesia di Olimpiade dari Masa ke Masa