TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Pertandingan Cabang Olahraga Muaythai di Pekan Olahraga Nasional XI Aceh-Sumatera Utara (PON 2024), Dahlan Jamaluddin, membantah adanya diskriminasi kewajiban memakai hijab untuk atlet putri yang bertanding. Ia menegaskan pihaknya tidak pernah membuat peraturan seperti itu.
"Saya ingin memastikan tidak ada bentuk diskriminasi apapun karena olahraga memiliki ketentuan sendiri seara teknis dan kita tidak mengintervensi itu. Hampir semua daerah (atlet putrinya) tidak menggunakan hijab karena itu memang tidak diatur," ujar dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 September 2024.
Dahlan mengklaim memang ada peraturan dari organisasi muaythai yang intinya apabila ada atlet mengenakan dalaman ketat untuk berolahraga atau base layer itu mesti memakai yang menutupi seluruh tubuh dari mulai kepala hingga kaki. "Saya katakan itu aturan organisasi muaythai, mereka punya aturan kalau memakai base layer itu harus dipakai semua sampai kepala, mungkin dia salah pengertian."
"Kontingen dari Aceh juga memakai penutup yang seperti leging itu (base layer) untuk menutupi tangan, kaki, sampai kepalanya," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Muaythai Aceh itu menambahkan.
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan kabar atlet muaythai asal Sumatera Utara, Agnes Sirait yang diduga diminta mengenakan hijab secara mendadak sesaat sebelum bertanding. Sejumlah akun pribadi Facebook dengan username Gurgur Manurung hingga Charles S.M. Manuring membagikan kabar tersebut. Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh akun @SammiSoh di media sosial X pada Jumat, 6 September 2024.
Sementara itu, Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Surono mengaku tidak mengetahui adanya polemik tersebut. Ia mengatakan pihaknya bakal segera mengonfirmasi ke pihak-pihak terkait.
"Kami akan segera crosscheck langsung ke panitia yang ada di cabang olahraga terkait dan kami juga akan langsgun crosscheck ke PB (Pengurus Besar) cabang olahraga terakit agar masalah ini clear dan bertanya kenapa bisa terjadi seperti itu," ucapnya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 September 2024.
Surono berharap agar tidak ada diskriminasi apapun dalam penyelenggaraan pertandingan olahraga termasuk di PON XI Aceh-Sumatera Utara 2024. "Kami berharap tidak ada diskriminasi. Olahraga adalah sportivitas, kebersamaan, dan olahraga juara itu yang benar-benar mempersiapkan dengan baik."
Pilihan Editor: Erick Thohir Minta Elkan Baggott Membuka Diri Agar Bisa Kembali Dipanggil Timnas Indonesia