TEMPO.CO, Medan - Media center utama Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatera Utara di Hotel Santika Medan resmi dibuka dan sudah digunakan sebagai sarana penyebaran informasi. Bidang Humas Publikasi dan Teknologi Informasi Panitia Besar (PB) PON XXI Wilayah Sumut menyiapkan beragam fasilitas yang siap digunakan wartawan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, fasilitas yang diberikan berupa 12 unit bus antar jemput dari media center utama ke venue. Tersedia 20 media center pendukung media center utama di seluruh venue, berikut saluran informasi berupa press rilis, foto dan video yang bisa diambil dan gunakan.
“Kami berupaya menyalurkan informasi yang lengkap untuk masyarakat dan media. Harapannya fasilitas yang tersedia dimanfaatkan dengan baik. Inilah peran kami mendukung kesuksesan PON, fasilitas yang diberikan semuanya memakai uang APBD,” kata Ilyas, Ahad, 8 September 2024.
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tubagus Ade Lukman menyebut, media center utama PON Sumut tidak kalah dengan media center Asian Games 2018. Fasilitasnya beragam, mulai dari press room, studio mini, ruang broadcast dan lainnya.
“Terima kasih sudah membuat media center ini, fungsinya banyak, pelayanannya bagus. Kita tidak kalah dari Asian Games saat menjadi tuan rumah,” kata Lukman.
Dia meminta media massa yang meliput perhelatan olahraga nasional ini, mengedepankan sisi positif atlet supaya PON menjadi satu media pembelajaran yang baik dan positif seperti Olimpiade.
Ketua Bidang Media Humas Panwasrah PON Aceh-Sumut Raja Pane menyampaikan hal yang sama. Kata dia, media center yang ada tidak kalah dengan Olimpiade 2016 dan perhelatan akbar serupa. Siap melayani kebutuhan 700-an wartawan yang melakukan peliputan.
“Saya bertaruh, saya jamin, saya pernah meliput Sea Games, Olimpiade 2016, Piala Eropa, tapi ini gak kalah,” kata Raja.
Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni yang datang meninjau lokasi juga menilai, fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan modern, menyamai event internasional. Ada 20 media center pendukung dan penyangga di 10 kabupaten dan kota sehingga semua momen bisa disaksikan dari seluruh penjuru.
Fatoni mengakui, PON 2024 yang digelar di dua provinsi adalah sejarah pertama. Punya banyak tantangan, tetapi di sini pula kelebihannya. Dia mengajak masyarakat Indonesia menyaksikan acara ini, mengikuti ceritanya di kanal-kanal berita dari media yang ada supaya tidak ketinggalan informasi. Masyakat perlu mengetahui dan memahami bahwa perkembangan olahraga Indonesia cukup dinamis dan maju, harus diikuti dari detik ke detik.
"Kami minta media menyebarluaskan informasi ini, agar kondisi dan iklim yang sejuk, suasana yang sehat dan kondusif menyebar ke seluruh Indonesia dari Sumut. Bersama-sama dengan event PON, pesta akbar terbesar di Indonesia. Bersatu kita juara..." katanya.
Fatoni memastikan anggaran pelaksanaan PON 2024 di Sumut cukup, mulai tingkat kabupaten dan kota, provinsi sampai pemerintah pusat. Jika perlu penambahan anggaran, pihaknya siap menyediakan.
"Kalau dibutuhkan, masih bisa ditambahkan lagi untuk kelengkapan yang lain tanpa menunggu P-APBN dengan melakukan pergeseran anggaran. Ini sebagai bentuk komitmen kita bersama memastikan PON di Sumut berjalan lancar," ujar Fatoni.
Pemprov Sumut mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,62 triliun pada Tahun Anggaran 2023 dan 2024. Kebutuhan anggaran penyelenggaraan PON Sumut diperkirakan Rp 1,99 triliun. Usulan tambahan APBN sebesar Rp 375 miliar diajukan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk kebutuhan peralatan pertandingan, perangkat pertandingan dan seremoni penutupan.
Menurut Fatoni, pelaksanaan PON di Sumut merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Perhelatan nasional ini membutuhkan dukungan semua pihak.
"Tugas kita bersama daerah Forkopimda, elemen masyarakat menyukseskan PON Sumut berjalan lancar, demi kehormatan kita sebagai tuan rumah," kata Fatoni lagi.
Pilihan Editor: Kakak Beradik Junetha dan Stevannieh Berhasil Raih Emas Muaythai di PON 2024