TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Jawa Barat, Imam Jamaludin, memecahkan sejumlah rekor nasional saat memenangi medali emas angkat besi kelas 109 kilogram putra PON 2024 Aceh-Sumut. Ia mencatatkan total angkatan 338 kilogram dalam pertandingan di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa, 10 September 2024.
Dengan torehannya itu, Imam memecahkan rekor total angkatan yang sebelumnya berada di angka 325 kilogram, dan rekor PON dengan catatan 322 kilogram. Imam mencatatkan angkatan snatch terbaik pada 148 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik dengan 190 kilogram.
Imam juga memecahkan rekor nasional untuk angkatan clean and jerk-nya dari sebelumnya 189 kilogram, dan rekor PON dengan sebelumnya berada di angkat 187 kilogram.
Bagi kontingen Jabar, ini merupakan medali emas ketiga mereka dari cabang olahraga angkat besi. Sebelumnya medali emas telah disumbangkan oleh Dewani Ramadhan di kelas 76 kg putri dan Tsatbitha Alfiah Ramadhani di kelas 64 kg putri.
Medali perak direbut oleh lifter Aceh Teuku Yulianda dengan total angkatan 295 kilogram. Yulianda memiliki angkatan snatch terbaik 126 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik 169 kilogram.
Sedangkan medali perunggu diraih oleh lifter Jawa Tengah, Arifin Puji Saputra, dengan total angkatan 291 kilogram. Denia mencatatkan angkatan terbaik snatch pada 83 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik pada 104 kilogram.
Cabang angkat besi kelas 109 kilogram putra diikuti oleh total lima peserta. Selain Imam, Yulianda, dan Arifin, dua peserta lainnya adalah Bayu Saputra asal Lampung, dan Muhammad Faridho asal Sumatera Utara.
Muhammad Rifqy Rajai Kelas di Atas 109 Kg
Lifter Jambi, Muhammad Rifqy Ramadhan, meraih medali emas kelas di atas 109 kilogram cabang olahraga angkat besi putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa.
Ini merupakan medali emas kedua bagi Jambi dari cabang angkat besi, setelah yang disumbangkan atlet nasional, Juliana Klarisa, Kamis lalu.
Rifqy yang merupakan pemenang medali emas pada PON XX Papua itu memiliki total angkatan 336 kilogram. Pada angkatan snatch, ia mampu memiliki catatan angkatan 146 kilogram, dan pada angkatan clean and jerk terbaik pada 190 kilogram.
Ia hanya sekali gagal dalam total keenam kesempatan mengangkatnya. Pada angkatan snatch, ia sukses mengangkat beban seberat 135 kilogram, 142 kilogram, dan 146 kilogram.
Satu-satunya kegagalan Rifqy mengangkat beban adalah pada angkatan clean and jerk ketiga, yakni pada beban seberat 200 kilogram. Ia sukses mengangkat angkatan clean and jerk pada 180 kilogram dan 190 kilogram.
Medali perak menjadi milik lifter Jawa Timur Bima Aji Ramadhani. Bima memiliki total angkatan 303 kilogram, dengan angkatan snatch terbaik pada 133 kilogram, dan angkatan clean and jerk terbaik 170 kilogram.
Adapun medali perunggu berhak dibawa pulang lifter Kalimantan Timur Geby Feby Yandry dengan total angkatan 281 kilogram. Geby memiliki catatan angkatan snatch terbaik pada 126 kilogram dan angkatan clean and jerk terbaik pada 155 kilogram.
Cabang angkat besi kelas di atas 109 kilogram putra diikuti oleh total enam lifter. Selain Rifqy, Bima, dan Geby, tiga lifter lainnya adalah Riky Wulandri asal Aceh, Alif Wildan Hanaf asal Banten, dan Rasis Azazi asal Sumatera Utara.
Pilihan Editor: PON 2024: Ketika Kaum Hawa Rela Antri Demi Berfoto dengan Pemain Basket Pujaan