TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasangan voli pantai terbaik Indonesia, Andy Ardiansyah/ Koko Prasetyo Darkuncoro yang digadang-gadang “mencuri” emas di Asian Games XVI Guangzhou, Cina, kandas di perempat final. Harapan bisa mendapat tambahan medali dari voli pantai pun harus dikubur dalam-dalam, setelah Andy/Koko takluk dari pasangan Jepang Kentaro Asahi/Katsuhiro Shiratori, 0-2 (19-21, 12-21), Minggu (21/11).
“Andy/Koko sudah bermain bagus tetapi lawan bermain lebih bagus sehingga strategi yang sudah kita siapkan tidak bisa mengatasi mereka,” kata Slamet Mulyanto, kepala pelatih cabang voli pantai, di Guangzhou ketika dihubungi Tempo, Minggu (21/11).
Pasangan Jepang tersebut sebenarnya bukan lawan yang baru bagi Andy/Koko. Empat tahun lalu saat bertemu mereka pernah mengalahkan pasangan itu ketika bertarung di Asian Games XV Doha. “Malam ini kami akan melakukan evaluasi sebagai bahan pertanggung jawaban nanti,” kata Slamet dengan suara pelan.
Setelah Andy/Koko tersingkir, berarti tidak ada lagi wakil Indonesia di semifinal. Pasangan Indonesia sebelumnya, Dian Putra Santoso/Ade Chandra Rahmawan telah tersingkir di babak 16 besar.
Dibandingkan dengan prestasi cabang voli pantai sebelumnya di Asian Games, prestasi kali ini sangatlah buruk. Baru kali ini, Indonesia gagal masuk semifinal. Padahal sejak voli pantai dipertandingkan di Asian Games Bangkok, Thailand 1998 hingga Asian Games 2006, Indonesia selalu menjaga tradisi medali.
Di Asian Games 1998, cabang voli pantai menyumbang satu perak melalui Agus Salim/Irilkhun Shofanna dan satu perunggu dari Iwan Sumoyo/Anjas Menasmara. Tahun 2002 ketika Asian games digelar di Busan, Korea Selatan, menyumbang satu perak melalui Agus Salim/Koko Prasetyo Darkuncoro dan di tahun 2006 mempersembahkan satu perunggu dari Agus Salim/Supriyadi.
Sebelumnya, Juara Asian Beach Games 2008 ini menunjukkan prestasi bagus dengan menjuarai dua seri kejuaraan Asia Pasifik di Bangka Belitung. selanjutnya mereka juga berhasil menjadi finalis di kejuaraan Haikou, Cina, Oktober lalu, setelah kalah dari tim tuan rumah.
Kegagalan mengulang tradisi medali Asian Games kali ini, sudah sepantasnya menjadi introspeksi cabang voli pantai. Sehingga, cabang voli pantai kembali bisa berjaya di tingkat international.
RINA WIDIASTUTI