Kedua pasangan tersebut akan turun di nomor berbeda Anwar/Eka akan turun di final kano ganda putra 1000 meter. Sedangkan Silo/Muchlis turun di kayak ganda putra 1000 meter. Namun, keduanya akan bertanding di hari yang sama, Kamis besok. Khusus Silo/Muchlis akan kembali berlaga di final kayak ganda putra 200 meter, sehari setelahnya.
Manajer tim cano Indonesia, Hari Sidharta, menilai peluang kedua pasangan tersebut untuk bisa meraih emas tidaklah mudah. Mereka harus bersaing ketat dengan atlet dayung dari Kazakstan, Kirgistan, Iran dan tuan rumah Cina. "Untuk bisa meraih emas cukup sulit, kami mentargetkan mereka bisa meraih perak," kata Hari di Guangzhou, kepada Tempo, Rabu (24/11).
Pada pertandingan semifinal sebelumnya di nomor 1000 meter, Silo/Muchlis masih berada di belakang pasangan Kirgistan, Ilia Algin/Aleksei Nikolaev dan pasangan Korea Selatan Kim Young Hwan/Nam Sung. Saat itu, Silo/Muklis selisih 10 detik dari pasangan terdepan dengan mencatat waktu 3 menit 38.383 detik.
Hari menambahkan, cabang dayung juga mempunyai peluang meraih medali di nomor putri. Sarce Aronggaer mengikuti jejak pedayung putra dengan lolos ke final kayak single putri 200 meter. Selain itu, ia juga sukses di nomor kayak ganda putri 500 meter menggandeng Rasima. Kedua nomor tersebut baru akan dipertandingkan, Jumat besok.
Mengenai peluang Sarce di nomor beroprangan maupun duet dengan Rasima, Hari tidak berani memprediksikkan muluk-muluk. Menurutnya persaingannya sangat ketat. “Kami hanya bisa berharap,” katanya. RINA WIDIASTUTI