TEMPO.CO, Jakarta - PT Kerata Api Indonesia memberikan dana prestasi atau bonus kepada lifter dan pelatih angkat besi Indonesia yang merebut medali dalam ajang Islamic Solidarity Games III. Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo menyatakan pemberian bonus ini tidak lepas dari konsistensi cabang olahraga angkat besi yang mampu menyumbang medali pada berbagai kejuaraan internasional.
“Mereka berprestasi bagus, makanya kami beri bonus,” kata Wimbo di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2013. Bonus yang diberikan oleh PT KAI, Wimbo melanjutkan, merupakan pelengkap dari yang sudah diberikan oleh pemerintah kepada para atlet.
PT KAI memberikan bonus Rp 10 juta kepada lifter yang berhasil merebut medali emas. Sedangkan untuk medali perak sebesar Rp 7,5 juta, dan perunggu Rp 5 juta. Para pelatih pun mendapatkan bonus sesuai dengan prestasi anak asuhnya. “Saya berharap mereka bisa merebut medali dalam Olimpiade Rio De Janeiro, Brasil, 2016,” kata Wimbo.
Tim angkat besi Indonesia pada perhelatan Islamic Games di Palembang, Sumatera Selatan, 22 September hingga 1 Oktober lalu, tampil sebagai juara umum. Para lifter Indonesia berhasil merebut enam emas, dua perak, dan dua perunggu. Menurut manajer Pelatnas Angkat Besi, Dirja Wihardja, prestasi ini melampaui target yang mereka tetapkan, yaitu menyumbang dua hingga tiga medali emas.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Besi, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI), Sonny Kasiran, menilai pemberian bonus ini sangat memotivasi para lifter. Pasalnya, uang saku yang mereka terima dari pemerintah kerap terlambat penyalurannya. “Setidaknya bonus ini bisa menutupi keterlambatan penyaluran uang saku,” kata dia.
Sementara itu, pelatih angkat besi Supeni mengaku senang dengan pemberian bonus dari PT KAI. Supeni yang melatih lifter Sri Wahyuni (48 kilogram), Siti Sarah (69 kg), dan Deni (69 kg) berharap bonus ini bisa melecut semangat para atlet menjelang SEA Games di Myanmar, 11-22 Desember mendatang. “SEA Games nanti akan lebih berat dari ISG,” ujar Supeni.
ADITYA BUDIMAN