TEMPO.CO, Surakarta - Ajang World Military Parachuting Championship atau Kejuaraan Terjun Payung Militer Dunia di Surakarta berakhir pada Sabtu, 27 September 2014. Dalam kejuaraan tersebut, Indonesia menempati posisi 19 dari 42 negara peserta.
Atlet terjun payung Indonesia merebut satu medali emas dan satu perunggu. Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Militer Indonesia, Brigadir Jenderal Endang Sodik, mengatakan prestasi tim Indonesia cukup bagus. "Persiapan kami kalah jauh dibandingkan peserta lainnya," kata dia di Surakarta. Endang berharap dengan persiapan yang lebih baik, Indonesia bisa masuk 10 besar di ajang berikutnya.
Medali emas Indonesia dipersembahkan atlet Ni Putu Irma Purnama Dewi dalam nomor akurasi yunior putri. Dalam lima kali kesempatan terjun, Ni Putu mencatat ketepatan 0,57 centi meter disusul wakil Belarusia, Saldatava Viktoria (0,77 cm), dan Dessy Alvionita (0,81 cm). (Baca juga: Indonesia Juara Ketiga Lomba Terjun Payung).
Komandan Kontingen Indonesia, Yudha Airlangga, mengaku puas dengan perolehan medali emas Ni Putu. Target minimal kejuaraan sudah tercapai. ''Kami memburu nomor individual yunior dan akhirnya mendapatkan emas serta perunggu," katanya. (Baca juga: Indonesia Rebut 3 Medali Terjun Payung ).
Dalam turnamen ini, Rusia berhasil menjadi juara umum dengan mengumpulkan empat medali emas dan 2 medali perak. Disusul tim Jerman yang meraih 4 medali emas.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara
Ngaku Kecewa, SBY Berat Tanda Tangani UU Pilkada
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario