TEMPO.CO, London - Usain Bolt baru saja membuktikan kebugarannya sebelum Olimpiade Rio bulan depan. Dia kembali mendominasi lari 200 meter putra di Anniversary Game di Stadion Olympic, London, Sabtu, 23 Juli 2016. Dia menorehkan catatan 19,89 detik. Masih yang tercepat, tapi bukan hasil terbaiknya.
Kebugaran sprinter Jamaika itu masih dipertanyakan setelah gagal melanjutkan nomor 100 meter di final kejuaraan atletik di negaranya awal bulan ini. Dia mengalami cedera hamstring. Namun kini, dia optimistis bisa tampil baik di Olimpiade Rio nanti.
Manusia tercepat di dunia ini berjanji akan membuat triple-triple atau tiga emas ketiga, seperti di Beijing (2008) dan London (2012). Dia ingin menjadi atlet pertama yang memenangi 100 meter dan 200 meter serta 4 x 100 meter estafet di tiga Olimpiade berturut-turut. “Saya ingin merebut medali emas itu, jadi aku bekerja keras dan tetap fokus.”
Atlet kelahiran 21 Agustus 1986 itu memenangi lomba lari pertama kalinya semasa duduk di bangku SMA pada 2001. Saat itu, dia menjadi juara di nomor 200 meter. Pada usia 15 tahun, Bolt berhasil mencapai finis pertama kali di Kejuaraan Dunia Junior 2002 di Kingston, Jamaika. Dia memenangi nomor 200 meter dan menjadi sprinter termuda peraih medali emas dunia junior.
Prestasi Bolt yang mengesankan itu membuatnya dianugerahi oleh Yayasan Asosiasi Atletik Internasional Rising Star Award dan mendapat julukan “Lightning Bolt”.
Meskipun cedera hamstring, Bolt dipilih untuk skuad Olimpiade Jamaika di Olimpiade Athena 2004. Dia tersingkir di babak pertama dari 200 meter. Prestasi Bolt mulai bersinar lagi di pentas internasional setelah mencapai peringkat ke-5 dunia pada 2005 dan 2006. Namun cedera terus mengganggu sprinter ini.
Pada 2007 menjadi titik baliknya. Bolt memecahkan rekor 200 meter nasional yang diselenggarakan selama lebih dari 30 tahun oleh Donald Quarrie. Dia juga memperoleh dua medali perak di kejuaraan dunia di Osaka, Jepang. Medali ini mendorong keinginan Bolt untuk mengambil sikap yang lebih serius terhadap kariernya.
GUARDIAN | BBC | USATODAY