TEMPO.CO, Jakarta - Perenang Amerika Serikat, Michael Phelps, berhasil membuktikan dirinya masih mendominasi olahraga renang dunia. Pada Olimpiade Rio, sejauh ini dia berhasil merebut tiga medali emas pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu, 4 x 100 meter estafet gaya bebas, dan 4 x 200 meter estafet gaya bebas.
Bagaimanapun, di samping perjalanan kariernya yang legendaris—meraih 21 medali emas Olimpiade dan pernah mencetak 39 rekor dunia, Phelps juga mengalami beberapa masalah di dalam hidupnya, salah satunya adalah kecanduan alkohol.
Pada November 2004, saat ia 19 tahun, Phelps ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol di Salisbury. Dia mengaku salah dan dihukum 18 bulan masa percobaan, denda US$ 250, dan diperintahkan berbicara di depan siswa-siswa sekolah menengah atas tentang minum-minuman keras dan menyetir.
Pada 2009, sebuah foto menampilkan gambar Phelps menggunakan bong, alat untuk mengisap asap tembakau atau ganja. Ini membuatnya kehilangan salah satu sponsor. Dia juga diskors tiga bulan oleh Federasi Renang Amerika Serikat. Phelps mengaku bahwa orang di dalam foto itu adalah dirinya dan dia meminta maaf kepada publik.
Pada September 2014, Phelps kembali ditangkap polisi—lagi-lagi karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Dia diskors selama enam bulan dan tidak dipilih mewakili Amerika Serikat dalam Kejuaraan Dunia Akuatik 2015. Phelps kemudian menjalani terapi dan ikut dalam kelompok Alcoholics Anonymous—grup pemulihan pecandu alkohol.
GADI MAKITAN