Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MotoGP Italia: Menunggu 2 Tahun, Petrucci Akhirnya Kalahkan Rossi  

image-gnews
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso, pembalap Yamaha raverick Vinales dan pembalap Ducati Danilo Petrucci, berada diatas podium setelah berhasil finish diurutan terdepand i GP Italia di sirkuit Mugello, Scarperia, 4 Junie 2017. AP/Antonio Calanni
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso, pembalap Yamaha raverick Vinales dan pembalap Ducati Danilo Petrucci, berada diatas podium setelah berhasil finish diurutan terdepand i GP Italia di sirkuit Mugello, Scarperia, 4 Junie 2017. AP/Antonio Calanni
Iklan

TEMPO.COJakarta - Danilo Petrucci berhasil menebus kegagalan mengalahkan Valentino Rossi dalam balap MotoGP. Pada 2015 di MotoGP Inggris, Petrucci finis runner-up di belakang Rossi. Kali ini, di MotoGP Italia 2017, giliran Rossi yang masuk finis di belakang Petrucci.

Pria yang membalap untuk tim satelit Ducati, Octo Pramac, itu berhasil naik podium 3 dalam MotoGP Italia yang digelar pada Minggu, 4 Juni 2017, di Sirkuit Mugello. Petrucci finis di belakang Andrea Dovizioso sebagai juara dan Maverick Vinales, sang runner-up. Prestasi Petrucci terasa semakin istimewa karena dia memenangi persaingan podium melawan Rossi.

"Sangat susah menyalip Rossi karena dia selalu melaju sangat cepat. Kalaupun sudah berada di depannya, bukan berarti masalah sudah teratasi. Rossi selalu melawan dan mengancam hingga garis akhir. Saya selalu mengerahkan seluruh kemampuan jika harus berhadapan dengan Rossi, dan kali ini saya berhasil," kata pembalap kelahiran Terni, Italia, 24 Oktober 1990, tersebut.

Baca: Cuma Kuat Balapan 15 Lap, Alasan Rossi Gagal Podium MotoGP Italia

Podium MotoGP di Mugello merupakan yang kedua bagi Petrucci sepanjang kariernya menjadi pembalap MotoGP sejak 2012. Podium pertama Petrucci diraih dalam MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone pada 2 September 2015. Saat itu Petrucci harus melawan Rossi untuk menjadi juara tapi kalah. Meskipun kalah, Petrucci boleh merasa bangga karena berhasil menang melawan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.

"Pabrik Ducati hanya 45 menit dari Mugello. Markas tim Pramac juga kurang dari satu jam perjalanan dari sini. Rumah saya hanya sekitar 2 jam berkendara dari Mugello. Jadi ini memang benar-benar balapan di kandang sendiri. Tekanannya berat sekali, tapi saya mampu mengatasinya. Fantastis," ujar Petrucci.

Baca: Hasil MotoGP Italia dan Klasemen Pembalap: Peringkat Rossi Tetap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petrucci mulai membalap pada 1998 di minicross. Balapan jalan raya mulai dia geluti pada 2006 dengan membalap di CBR600 Cup. Tahun 2008 Petrucci mulai memasuki era balap profesional di European Superstock 600 Championships. Balap superstock merupakan balapan pendukung untuk kejuaraan dunia superbike di regional Eropa.

Setelah usianya bertambah, Petrucci naik ke kelas European Superstock 1000 Championships tahun 2010. Di balap superbike, Petrucci adalah salah satu yang terbaik. Pada 2012 Petrucci pindah ke MotoGP dengan bergabung ke tim gurem, Ioda Racing.

Baca: Jadwal Lengkap MotoGP Catalunya, Klasemen Pembalap dan Tim

Kini Petrucci berhasil membuktikan dia layak diperhitungkan di MotoGP. Bukan tidak mungkin jika tampil kesetanan seperti di Italia, Petrucci berpotensi meraih podium lagi di Barcelona dalam MotoGP Catalunya, 11 Juni nanti.

CRASH | MOTOGP | DON

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

5 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

5 hari lalu

Persaingan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di MotoGP Spanyol 2024. (Foto: Red Bull Content Pool)
Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merasa sangat senang setelah memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, tiga kali berturut-turut.


Klasemen MotoGP 2024 setelah Francesco Bagnaia Memenangi Balapan di Jerez

5 hari lalu

Francesco Bagnaia. (Dok Ducati)
Klasemen MotoGP 2024 setelah Francesco Bagnaia Memenangi Balapan di Jerez

Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia memenangi balapan MotoGP Spanyol 2024. Tipiskan jarak dari Jorge Martin yang gagal finis.


Hasil MotoGP Spanyol 2024: Francesco Bagnaia Juara, Jorge Martin Srash, Marc Marquez Finis Kedua

5 hari lalu

Francesco Bagnaia. (Foto: Ducati)
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Francesco Bagnaia Juara, Jorge Martin Srash, Marc Marquez Finis Kedua

Juara bertahan Francesco Bagnaia berhasil merajai balapan MotoGP Spanyol 2024. Jorge Martin crash, sedangkan Marc Marquez finis kedua.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

6 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Berubah: Fabio Quartararo Terkena Hukuman 8 Detik, Podium Ketiga Milik Dani Pedrosa

6 hari lalu

Dani Pedrosa. (Foto: Red Bull Racing)
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Berubah: Fabio Quartararo Terkena Hukuman 8 Detik, Podium Ketiga Milik Dani Pedrosa

Pembalap Red Bull, Dani Pedrosa, berhak atas podium ketiga Sprint race MotoGP Spanyol 2024 setelah Fabio Quartararo terkena hukuman.


Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Juara, Marc Marquez Jatuh dan Finis Ketujuh

6 hari lalu

Pembalap Jorge Martin dari Prima Pramac Racing. REUTERS/Rodrigo Antunes
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Juara, Marc Marquez Jatuh dan Finis Ketujuh

Jorge Martin menjuarai sprint race MotoGP Spanyol 2024. Marc Marquez jatuh dan finis di posisi ketujuh.


MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

7 hari lalu

MotoGP 2024. (Foto: Red Bull Content Pool)
MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

MotoGP Spanyol 2024 tengah bergilir di Sirkuit Jerez, Spanyol. Simak rekap hasil dan jadwal Sabtu hari ini 27 April 2024.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

9 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.