Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dab Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (badmintonindonesia.org)
TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara soal peluang Indonesia di turnamen bulu tangkis All England yang akan digelar mulai 14 Maret 2018 di Birmingham, Inggris, pelatih ganda putra Herry IP menungkapkan pandangannya.
"Untuk Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan, saya kira penentuannya di babak kedua, melawan Zhang Nan/Liu Cheng dari Cina. Tetapi mereka juga harus waspada dari babak pertama lawan pasangan Belanda, Jacco Arends/Ruben Jille, juga harus hati-hati. Kalau bisa lewat babak kedua, ada harapan lah," kata Herry.
Mengenai Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Herry mengatakan bahwa dia mewaspadai jika cedera tangan Marcus dan Kevin akan menjadi kelemahan yang bakal diserang lawan.
"Sebelum saya berangkat ke Jerman, memang masih ada cedera sedikit di tangan Marcus, Kevin juga. Tetapi di sisa persiapan seminggu terakhir, saya rasa sudah membaik, walaupun tidak 100 persen. Mereka juga tahu dengan kondisi seperti ini, biasanya mereka akan menyiasati dengan perbedaan strategi permainan," ujar Herry menambahkan.
Demi menyiasati kelemahan mengantisipasi aturan servis yang baru, Herry mengatakan bahwa dirinya sudah mendatangkan hakim servis sebanyak tiga kali untuk menilai servis Kevin/Marcus. Pasangan tersebut belum pernah bertanding dengan aturan servis yang baru, sehingga dikhawatirkan juga akan mengalami kendala.
"Kecuali servis mereka aman, maka saya rasa tidak ada kendala di All England bagi Kevin/Marcus. Dari tiga sesi pertemuan dengan hakim servis Indonesia, mereka bilang servis Kevin tidak ada masalah. Namun kita lihat saja kenyataan di pertandingan sesungguhnya," ujar Herry soal pasangan ganda putra nomor satu dunia tersebut.
Herry optimistis Indonesia bakal menggondol gelar juara dari All England. Meskipun menurut Herry hasil undian bagi pemain Indonesia kurang menguntungkan, namun dia yakin para pemain bakal mampu mengatasinya karena saat ini penampilan pebulu tangkis Indonesia sedang meningkat.