Aturan Servis Baru Bulu Tangkis Dikeluhkan, Begini Respons BWF

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 23 Maret 2018 06:25 WIB

Ilustrasi bulutangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyatakan aturan baru servis yang telah diujicobakan merupakan langkah awal untuk membuat aturan dan penilaian servis lebih sederhana dan objektif.

Dalam laman BWF Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan setelah uji coba batasan servis di dua turnamen (Jerman Terbuka 2018 dan All England 2018), BWF telah menerima tanggapan awal dari para pejabat teknis yang menurutnya positif dan informatif.

"Reaksi dari komunitas bulu tangkis global cukup menarik. Tanggapan dari wasit, mengusulkan pengenalan instrumen untuk membantu mereka dalam penilaian servis, cukup membantu. Kami juga mencatat beberapa pemain tunggal mengatakan mereka tidak memiliki masalah dalam melakukan servis," kata Lund dalam keterangannya, seperti termuat dalam laman BWF, Kamis.

Baca: Hasil Undian Piala Thomas dan Piala Uber 2018

Kendati demikian, Lund mengakui adanya kritikan pada ketentuan servis yang juga menurutnya merupakan aspek penting dalam olahraga. Namun dia menegaskan BWF ingin memastikan keadilan yang lebih besar dalam penilaian servis serta bagaimana mengaplikasikannya.

"Sudah tentu, setiap perubahan yang diusulkan, kapanpun, terutama aspek penting dalam olahraga, selalu ada berbagai pandangan. Dan kami akan mempertimbangkan semuanya," ujar Lund.

Menanggapi komentar beberapa tokoh penting dalam bulu tangkis, Lund menakankan bahwa sebelum keputusan diambil, ada konsultasi terperinci dengan para pelatih top dari sejumlah negara berpengaruh di bulu tangkis.

Baca: All England 2018: Kandas, Praveen/Debby Dirugikan Hakim Servis

Advertising
Advertising

"Selama konsultasi, para pelatih sepakat untuk menguji beberapa pilihan batasan ketinggian servis di negara-negara tertentu. Ada konsensus hal itu akan menjadi langkah berikutnya dan kami lakukan sekarang. Setelah itu, kami setuju untuk menguji aturan tersebut di event BWF, seperti yang sedang kami lakukan sekarang," kata Lund.

Menyusul proposal dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) tahun lalu untuk mencoba batasan servis yang disetujui oleh anggota BWF. Akhirnya federasi mulai pengujian sejak Maret 2018 di Jerman Terbuka pada 6 Maret yang diikuti All England 2018 pekan lalu.

Aturan batasan servis sendiri mengharuskan pertemuan shuttlecock dan kepala raket tak boleh lebih tinggi dari jarak 115 cm dari permukaan lapangan. Hal ini mengubah ketentuan sebelumnya yakni tinggi servis disesuaikan dengan antropometri tubuh masing-masing pemain, yaitu di rusuk terbawah.

Baca: Susy Susanti: Aturan Servis Baru Bulu Tangkis Merugikan Indonesia

Semua turnamen Grade 1, terkecuali Kejuaraan Dunia Junior, juga akan menjalani uji coba seperti halnya event Grade 2 (BWF World Tour dan BWF Tour Super 100) dan kejuaraan benua pada bulan April mendatang. Sampai sekarang, pengujian tersebut diperkirakan akan berjalan hingga akhir tahun.

Lund mengungkapkan bahwa, keputusan akhir dari aturan ini ini, tergantung pada tanggapan lebih lanjut dari masa-masa uji coba ini. "BWF akan menentukan apakah 1,15 meter adalah ketinggian yang benar atau seharusnya sedikit lebih tinggi," ucap Lund.

Ketetapan batasan servis ini sendiri, telah mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan berpengaruh di bulu tangkis, tak terkecuali Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Baca: Herry IP: Aturan Baru Servis Bulu Tangkis Rugikan Pemain Tinggi

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, bahkan menilai aturan ini terlalu mengada-ada. "Kami tidak mau pemain dirugikan. Servis sudah puluhan tahun seperti itu, mengapa harus diubah?," kata Susy beberapa waktu lalu.

Hal tersebut bukan tanpa alasan diungkapkan Susy, karena memang ada sejumlah pemain Indonesia merasa dirugikan akibat servis mereka dinyatakan fault, bahkan ada yang lebih dari sepuluh kali dinyatakan membuat pelanggaran dalam satu gim di Jerman Terbuka, dan kondisi itu dianggap mempengaruhi penampilan pemain.

Indonesia-pun akhirnya menyampaikan kritikan tersebut dengan memberikan masukan secara resmi dalam manager meeting All England, di Birmingham, Inggris, 14 Maret lalu. Salah satu kritik yang disampaikan adalah penilaian aturan servis bulu tangkis itu bisa berbeda antar satu hakim servis dengan lainnya, karena belum adanya teknologi untuk membuat penilaian menjadi objektif.

Berita terkait

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

24 menit lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

57 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

2 jam lalu

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi penentu kemenangan atas Thailand, untuk memastikan Indonesia maju ke semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

2 jam lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Apriyani / Fadia Menang, Bawa Indonesia Unggul 2-0 Atas Thailand

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Apriyani / Fadia Menang, Bawa Indonesia Unggul 2-0 Atas Thailand

Apriyano / Fadia mengikuti langkah Gregoria Mariska Tunjung, memetik kemenangan dan menyumbang poin di laga perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

6 jam lalu

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan kunci kemenangannya atas Ratchanok Intanon di laga Indonesia vs Thailand di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

9 jam lalu

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

Duel Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon akan mengawali pertandingan Indonesia vs Thailand di perempat final Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Ricky Soebagdja Minta Para Pemain Waspada

22 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Ricky Soebagdja Minta Para Pemain Waspada

Tim bulu tangkis Indonesia menghadapi Korea Selatan pada babak perempat final Piala Thomas 2024 pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya