TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid menceritakan perjuangan Rajiah Sallsabillah dalam merebut tiket Olimpiade Paris 2024. Ia mengungkapkan atlet berusia 25 tahun itu bertanding sambil menahan rasa sakit karena cedera pada babak kualifikasi.

"Sallsabillah itu cedera, bagian lumbar dan sacro atau intinya tulang punggungnya dia sebetulnya cedera. Jadi kalau dilihat ekspresi mukanya saat akan bertanding itu menahan rasa sakit, tapi dengan tekad dan semangat baja dia berhasil mendapatkan tiket untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia," ujar dia kepada Tempo, Minggu, 23 Juni 2024.

Sallsabillah menjadi satu dari dua tambahan atlet panjat tebing yang mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Kepastian itu didapat usai dia mengalahkan wakil Cina Niu Di dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga nomor speed putri di babak kualifikasi seri kedua di Budapest, Hungaria, dengan mencatatkan waktu 6,64 detik, Sabtu.

Cedera tulang punggung tersebut, kata Yenny, sudah dialami Sallsabillah sejak lama. Ia mengatakan tindakan operasi tidak dilakukan mengingat mepetnya waktu persiapan menuju Olimpiade Paris 2024.

Dari kiri ke kanan: Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, atlet panjat tebing putra Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing putri Rajiah Sallsabillah, Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi Rocky Gerung usai pertandingan kualifikasi seri kedua Olimpiade Paris 2024 di Budapest, Hungaria, Sabtu, 22 Juni 2024. Dok. FPTI

Yenny menyebut federasi sangat hati-hati dalam melakukan perawatan terhadap cedera Sallsabillah. Ia tidak ingin atlet kelahiran Banten tersebut mengonsumsi obat-obatan yang dapat membuatnya didiskualifikasi karena dianggap sebagai doping.

"Setelah pulang nanti saya akan membawa Sallsa untuk bertemu dokter saya dari Singapura, saya mau lihat langsung. Bukan mengecilkan dokter di sini, tapi opini semua dokter penting untuk bagaimana cara menanganinya sehingga kondisi dia bisa lebih prima tanpa harus mengambil resiko minum obat yang bisa dinilai memakai doping," ucapnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu berharap kondisi Sallsa bisa segera membaik agar dapat tampil maksimal demi memenuhi target medali emas yang ditetapkan federasi. "Ini kami ingin dia di-maintenance agar tidak terlalu sakit (cederanya)."

Selain Sallsa, tambahan wakil Indonesia lainnya adalah atlet putra Veddriq Leonardo yang menang atas kompatriotnya Aspar Jaelolo dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga nomor speed putra babak kualifikasi seri kedua Olimpiade. Ia finis dengan catatan waktu 5,05 detik. Dengan tambahan dua atlet itu, cabang olahraga panjat tebing akan diwakili empat atlet di Olimpiade Paris 2024 usai sebelumnya Rahmad Adi Mulyono dan Desak Made Rita Kusuma Dewi telah lebih dulu lolos melalui Asian Qualifier di Jakarta tahun 2023 dan IFSC World Championships 2023 di Bern, Swiss.

Pilihan Editor: Rocky Gerung Minta Pemerintah Perhatikan Panjat Tebing Menjelang Olimpiade Paris 2024