TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan unifikasi gelar juara tinju dunia kelas berat antara Deontay Wilder dan Anthony Joshua tampaknya belum akan terwujud pada awal 2018. Wilder sudah memutuskan untuk melawan Luis Ortiz.
Wilder dan Joshua adalah satu dari tiga pemegang sabuk gelar juara kelas berat yang ada saat ini. Wilder, petinju Amerika 32 tahun, mengusai sabuk WBC. Joshua, petinju Inggris berusia 28 tahun, adalah juara IBF, WBA, dan IBO. Sedangkan sabuk gelar juara lain (WBO) dipegang oleh Joseph Parker, petinju 25 tahun asal Selandia Baru.
Pertarungan Wilder vs Joshua sebelumnya digadang-gadang menjadi laga unifikasi gelar yang menarik dan ditunggu-tunggu. Pendekatan sebenarnya sudah sempat dilakukan kedua kubu.
Namun, kini muncul kabar bahwa pertarungan keduanya tak akan segera terwujud. Wilder memilih melawan Ortiz. Sebelumnya, Ortiz akan menjadi lawan Wilder tapi batal karena asal Kuba terbukti memakai obat terlarang. Wilder akhirnya melawan Bermane Stiverne dan menang dengan mudah.
Kini, Ortiz sudah bebas dari hukuman. Ia bahkan sudah naik ring pada pekan lalu dan menang KO atas Daniel Martz.
Wilder langsung menyatakan kesiapannya bertarung dengan Ortiz. "Saya pikir Anda salah satu yang terbaik dan saya ingin membuktikan bahwa saya adalah yang terbaik," kata dia, yang ditujukan pada Ortiz, lewat media. "Jadi saya akan memberkati Anda lagi dengan kesempatan kedua."
Belum jelas kapan pertarungan akan dilakukan. Negosiasi alot tampaknya masih harus dilakukan kedua kubu.
Persoalan negosiasi yang alot itu pula yang sebelumnya menghambat terjadinya pertarungan melawan Joshua. Merasa posisinya di atas angin, Joshua menolak permintaan kubu Wilder yang ingin membagi bayaran 50:50.
Saat ini, Joshua sendiri lebih intensif bernegosiasi dengan kubu Joseph Parker. Kedua kubu disebut-sebut sudah nyaris mencapai kesepakatan untuk melakukan pertarungan tinju dunia unifikasi gelar pada awal tahun depan.
THE SUN | EXPRESS