TEMPO.CO, Jakarta - Franco Morbidelli, pembalap debutan MotoGP yang disebut-sebut sebagai penerus Valentino Rossi, antusias menghadapi balapan seri kedua. Dalam seri debutnya, di Qatar, pekan lalu, ia finis di posisi ke-12.
Pembalap Italia berusia 23 tahun itu tampil tak terlalu buruk. Start dari posisi ke-14, pembalap Marc VDS itu mampu memperbaiki posisinya hingga dua peringkat saat finis.
"Awalnya agak rumit. Saya tak mau gegabah dan membuat gerakan konyol, " kata Morbidelli. "Kemudian, selama balapan, menyenangkan bertempur dengan orang-orang seperti Lorenzo. Senang melihatnya selama balapan dan saya memiliki kesempatan beberapa lap dengannya, lalu dia menarik diri."
Jorge Lorenzo, pembalap Ducati, memang gagal finis di lomba perdana itu.
Morbidelli, yang musim lalu menjuarai Moto2, menyebut lomba pertama menjadi ajang belajar dan adaptasi baginya. "Anda belajar mengontrol ban, mengontrol diri sendiri. Anda belajar kapan harus menekan, menemukan titik yang pas, dan kapan untuk menahan. Anda belajar banyak hal kecil untuk bekal lomba berikutnya. Pada dasarnya Anda mendapatkan pengalaman," kata dia.
Morbidelli finis terpaut cukup jauh, 16 detik, dari Andrea Dovizioso yang menjadi juara di Qatar. Ia juga masih belum mengimbangi mentornya, Rossi, yang finis ketiga. Tapi, ia melihat jarak yang lebar itu sebagai tantangan.
"Hidup adalah tantangan. Hidup dibentuk dengan mengatasi banyak tantangan," kata dia. "Jadi target saya adalah untuk terus maju sebagai pembalap, sebagai pribadi, setiap hari. Kini saya di MotoGP, tujuan saya adalah terus maju dan terus memperbaiki motor saya, tim saya, gaya saya. Semuanya."
Morbidelli akan kembali tampil dalam lanjutan balapan MotoGP seri kedua, pada 9 April di Argentina.
CRASH | MOTOGP