TEMPO.CO, Jakarta - Mantan petinju nasional amatir dan profesional, Dickson Ton (43 tahun) saat ini terbaring lemah di Ruang Cendana, RSUD Naibonat, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dikabarkan mengidap penyakit paru-paru yang menggerogoti tubuhnya hingga lemah dan kurus.
Nama Dickson cukup ngetop di dunia tinju amatir pada era tahun 90-an. Dia pernah juara di Kejurnas Elite 1997, dan Sarung Tinju Emas (STE) 1999. Puncaknya, dia merebut medali emas di PON 2000 Surabaya bagi daerahnya, NTT. Dickson juga pernah menghuni Pelatnas tinju amatir 1997-2001.
Baca: Tinju Profesional OSC Fighting Dijadwalkan Digelar Maret Nanti
Pada 19 Maret 2002, Dickson hijrah ke ring profesional. Kala itu ia bertarung dengan Abrin Matta dan hasilnya seri (draw). Enam bulan kemudian, tepatnya, 6 September 2002, Dickson langsung mendapat kesempatan memperebutkan gelar juara nasional kelas terbang (50,8 kg) versi KTI, ATI, dan KTPI, melawan juara bertahan Steven Mabuat. Hasilnya, Dickson menang KO dan menjadi juara nasional baru.
Mantana juara tinju nasional amatir dan profesional, Dickson Ton, terbarung sakit di Kupang, NTT. (istimewa)
Namun setahun kemudian gelar juara nasional tersebut lepas, setelah dalam duel mempertahankan gelar melawan Yoppie Benu. Dickson kalah TKO di studio Indosiar, 26 Juni 2003. Setelah itu Dickson tak pernah mendapat kesempatan lagi kejuaraan apapun, kecuali ia kerap bertanding non-gelar nasional maupun internasional. Petinju asing yang pernah dihadapinya adalah Marvin Tampus (Filipina), Joma Gamboa (Filipina), Terapong (Thailand), dan Rocky Fuentes (Filipina).
Baca: Mantan Petinju Nasional Willem Papilaya Meninggal Dunia
Duel dengan Rocky Fuentes di Studio RCTI, 16 Agustus 2005, menjadi penutup karirnya di tinju alias pensiun dari ring itu. Sebab, setelah itu, Dickson beralih menjadi pelatih tinju.
Melihat kondisi Dickson Ton yang saat ini sangat kontradiktif dengan saat ia masih menjadi petinju, mohon bantuan doa dan uluran tangan dari seluruh komunitas tinju nasional di tanah air, atau yang bersimpati kepadanya.