TEMPO.CO, Jakarta- Atlet Pencak Silat asal Jawa Barat, Hanifan Yudani Kusumah, menyarankan agar Pekan Olahraga Nasional atau PON 2020 Papua diundur jika pandemi virus corona atau Covid-19 belum juga mereda pada Juni mendatang.
Namun, pesilat peraih medali emas Asian Games 2018 menyatakan jika penanganan penyebaran virus yang menyerang organ pernapasan itu membaik setelah bulan Ramadan, sebaiknya pelaksanaan PON tetap sesuai jadwal. "Kebetulan Mei kan keputusan PON diundur apa tidaknya," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 8 April 2020.
Pesilat berusia 22 tahun ini mengatakan tetap berlatih secara mandiri sebagai antisipasi jika multievent terbesar di Indonesia tetap berlangsung pada Oktober mendatang. Menurut Hanif, seluruh aktivitas Pelatda Pencak Silat Jawa Barat telah dihentikan.
Ia menyebutkan atlet telah dipulangkan tapi tetap diminta menjalankan program latihan sesuai instruksi pelatih kepala. "Tetap dipantau oleh pelatih, tetap berkomunikasi karena kita ketahuan kalau tidak latihan, pas TC (training camp) bakal dites fisik," ujar dia.
Pada PON 2020 Papua, Hanifan bakal turun di kelas berbeda yang pernah diikutinya pada PON 2016 di Jawa Barat. Kalau empat lalu, ia turun pada kelas C yang diperuntuk untuk atlet dengan postur 55-60 kilogram. "PON Papua saya naik kelas 60-65 kg yakni kelas D," uajr dia.
Hanifan juga menyerahkan keputusan waktu pelaksanaan PON kepada pemerintah. Ia pun tetap mempersiapkan diri untuk bisa mempersembahkan medali emas bagi Jawa Barat sambil menunggu kepastian jadwal PON 2020 Papua. "Tetap mempersiapkan hati dan mental," kata dia.
IRSYAN HASYIM