TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Negeri Semarang (Unnes) dijadwalkan akan memberikan gelar Doctor Honoris Causa kepada Nurdin Halid pada Kamis, 11 Februari 2021. Pemberian gelar itu mendapat sorotan dari berbagai pihak karena jejak Nurdin yang kontroversial.
Salah satu jejak buram Nurdin Halid bisa ditemukan di area sepak bola nasional. Ia pernah memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI selama delapan tahun. Politikus Partai Golkar ini memimpin federasi bola itu pada 2003-2011.
Nama Nurdin Halid mulai dikenal publik sepak bola Indonesia pada medium 90-an. Keberhasilannya memimpin PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia musim 1999/2000 menjadi pemicunya.
Sebelumnya, ia juga menjadi manajer klub Pelita Bakrie yang menjadi kandidat kuat juara Liga Musim 1997-1998. Namun, keputusan PSSI menghentikan kompetisi karena krisis ekonomi dan politik membuat ambisi Nurdin Halid ketika itu pupus.
Pencapaian di level klub tersebut memuluskan langkah Nurdin Halid mengambil alih tapuk pimpinan PSSI pada 2003. Namun, kiprahnya jauh dari mulus. Belum genap setahun memimpin PSSI, ia pun harus berurusan dengan hukum yang membuatnya haus menjalani hukuman penjara.
Selanjutnya: Deretan Kasus Hukum yang Melilit Nurdin Halid