TEMPO.CO, Jakarta - Alpinestars mengatakan setelan jaket balap Fabio Quartararo ditemukan dalam kondisi normal. Jaket pembalap Monster Energy Yamaha terbuka selama MotoGP Catalunya, Ahad lalu. Ia pun mendapat penalti tiga detik yang membuatnya jatuh ke urutan keenam di akhir balapan.
Quartararo tidak tahu penyebab terbukanya jaket di tengah balapan tersebut. Namun, Alpinestars sedang menyelidiki masalah tersebut. Aturan FIM saat ini tentang peralatan keselamatan menyatakan, "Peralatan harus dipakai, diikat dengan benar selama aktivitas di lintasan."
Dalam penyelidikan awal, Alpinestars menemukan sistem ritsleting dan pengencang jaket berfungsi penuh. Semua komponen setelan itu, termasuk Sistem Airbag Tech-Air, masih utuh.
Dikutip dari Motorsport, Selasa, 8 Juni 2021, Alpinestars mengatakan, “Menyusul balapan MotoGP hari Minggu di Circuit de Barcelona-Catalunya, tim Pengembangan Balap Alpinestars memulai penyelidikan atas integritas pakaian balap Fabio Quartararo."
“Setelah analisis awal pasca-balapan di Pengembangan Balap Alpinestars yang terletak di paddock MotoGP, tim menemukan setelan itu berfungsi normal dengan semua ritsleting dan pengencang berfungsi penuh."
“Selain itu, semua komponen setelan, termasuk Airbag Tech-Air System, masih utuh dan berfungsi penuh. Sistem Airbag Tech-Air tidak mengembang selama balapan, berfungsi seperti yang diharapkan, karena tidak ada situasi tabrakan."
Baca juga : Penjelasan Fabio Quartararo Soal Balapan dengan Dada Terbuka di MotoGP Catalunya
“Ini hanya penilaian pertama. Ini diselidiki lebih lanjut setelah laporan itu berada di laboratorium Alpinestars, melakukan semua pengujian dan analisis untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab apa yang terjadi,” Alpinestars menambahkan.
Setelah insiden itu, juara dunia MotoGP Joan Mir, yang berada di urutan kelima dalam balapan, mengatakan Quartararo seharusnya tidak dihukum karena menyelesaikan balapan dengan jaket terbuka. Pembalap asal Prancis itu, kata Mir, malah bisa mendapat penalti karena caranya membuang pelindung dadanya.
"Yang saya lihat sangat berbahaya adalah cara dia melempar pelindung dada, itu plastik dan itu berbahaya, ada sepeda motor yang datang dengan kecepatan 200 km per jam dari belakang," kata Mir. "Tentu saja, itu bisa dihukum, saya pikir itu membuat pembalap lain dalam bahaya."
Johann Zarco, yang berada di urutan kedua di Barcelona, mengatakan dia merasa tindakan Quartararo akan menyebabkan balapan harus ditandai dengan bendera hitam. Menurut dia, Quartararo harusnya didiskualifikasi demi keselamatan pembalap lain.
Adapun pembalap Repsol Honda Marc Marquez merasa tidak adil untuk mendiskualifikasi Quartararo. Namun, juara dunia delapan kali MotoGP itu mengakui bahwa Quartararo seharusnya menarik diri dari balapan karena alasan keamanan.
Baca juga : Jadwal MotoGP 2021 Seri Delapan: GP Jerman pada 18-20 Juni, Live Trans7