Perkiraan Susunan Pemain
Italia: Gianluigi Donnarumma; Alessandro Florenzi, Leornardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Leonardo Spinazzola; Barella, Jorginho, Manuel Locatelli; Domenico Berardi, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne
Turki: Ugurcan Cakr; Zeki Celik, Merih Demiral, Caglar Soyuncu, Umut Meras; Okay Yokuslu, Ozan Tufan, Hakan Calhanoglu, Cengiz Under, Kenan Karaman; Burak Ylmaz
Turki rapat bertahan
Timnas Turki. REUTERS/Andrew Medichini
Dari kemungkinan line-up yang dirilis laman UEFA itu, Turki kemungkinan memasang formasi 4-1-4-1. Dengan formasi ini, Senol Gunes akan mengandalkan serangan balik menghadapi Italia yang selama dilatih Mancini menjadi salah satu tim yang dominan mengatur sirkulasi bola.
Turki akan rapat menjaga daerah permainannya untuk membuat Italia frustrasi. Dalam skenario ini, Okay Yokuslu menjadi penghubung penting antar-lini Turki. Gelandang bertahan Celta Vigo ini akan berusaha menghambat gerak maju pemain-pemain Italia dan membatasi manuver mereka dalam zona yang sempit.
Tapi Turki tetap memasang striker Burak Yilmaz agak jauh dari skema bertahan guna memfasilitasi peluang melancarkan serangan balik yang diinisiasi umpan panjang-umpan panjang dari rekan-rekannya ketika pemain-pemain Italia keasyikan membongkar pertahanan mereka sehingga lengah menutup celah serangan balik Turki.
Yokulu akan mengganggu setiap pemain Italia yang berusaha menerima bola, sedangkan Caglar Soyuncu dan Merih Demiral bisa setiap waktu merangsek ke depan begitu memiliki kesempatan menyerang. Turki akan memaksa Italia bolak balik tanpa bisa menembus mereka dengan memotong setiap umpan dari satu pemain Italia kepada pemain Italia lainnya.
Taktik ini efektif saat Turki menggasak Belanda 4-2 pada 25 Maret dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022. Turki akan berusaha menjaga lapangan tetap sempit dan memusat ke tengah serta membentuk pola segitiga terbalik guna mencegah kemungkinan Italia memakai opsi umpan dari bek ketika gelandang sulit menembus.
Ini berarti menutup kemungkinan duo bek Leonardo Bonucci dan Giorgia Chiellini membantu serangan, terutama Bonucci yang piawai melepas umpan jauh kepada rekan-rekannya di depan. Tujuan utama Turki adalah membatasi ruang gerak Jorginho cs dalam menerima umpan atau mendikte penguasaan bola.
Italia manfaatkan lebar lapangan
Menghadapi Turki yang kemungkinan besar memagari rapat daerahnya, Italia hampir pasti memasang formasi 4-3-3. Azzurri hafal dengan teknik yang mungkin dipakai Turki itu yang memang sering diadopsi oleh salah satu dari dua negara Eropa yang berwilayah di dua benua itu.
Mancini sendiri berhasil menciptakan tim amat kuat nan percaya diri yang mendominasi penguasaan bola berkat hadirnya berbagai opsi lapangan tengah dan serang yang dinamis yang menciptakan ruang bermanuver kepada tim guna terus mengatur sirkulasi bola. Sepertinya ini yang akan berusaha diterapkan Italia di Roma nanti.
Untuk merusak kepaduan pertahanan Turki, Italia mengandalkan dua pemain kreatif yang selama ini pandai merusak pertahanan rapat lawan, yakni Lorenzo Insigne dan Nicolò Barella.
Insigne menjadi sosok menonjol di Napoli musim ini dengan mencetak 19 gol dan tujuh assist. Pemain sayap mungil lincah ini akan bermain dengan cara yang sama sekali berbeda dari rekannya Berardi yang menempati sayap berlawanan.
Sebagaimana sering terlihat di lapangan, termasuk saat menang 4-0 melawan Ceko pada 5 Juni, Berardi akan tetap melebar ketika Italia merancang serangan sebelum menusuk secara diagonal ke kotak penalti.
Sebaliknya, Insigne tetap bermanuver di separuh ruang sektor kiri pertahanan lawan untuk memberi kesempatan kepada bek sayap Leonardo Spinazzola menekan dari kiri.
Pergerakan seperti ini bakal sulit dijejak Turki karena Yokulu sulit bisa terus-terusan berkomunikasi dengan para bek tengah Turki.
Italia akan terus mengurai rapatnya pertahanan Turki dengan memastikan pemain-pemainnya melebar ketika pada tahap awal membangun serangan sehingga membuka ruang kepada para gelandang dalam menusuk dari tengah.
Italia hanya perlu memastikan bermain dengan cara yang sama seperti belakangan ini diterapkan yang berpegang kepada prinsip CARP; Costruzione (merancang serangan), Ampiezza (lebar lapangan), Rifinitura (bergerak antar lini di sepertiga akhir lapangan) dan Profondita (kedalaman). Ini bisa membuat Italia menjinakkan tim segigih Turki.
Selanjutnya: Statistik kedua tim