TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan kasus Covid-19 di Olimpiade Tokyo tak juga mereda. Pada Senin ini, 19 Juli 2021, ada satu atlet lain yang positif. Panitia juga mengidentifikasi 21 orang di Kampung Atlet merupakan kontrak dekat dengan penderita.
Atlet yang diketahui positif Covid-19 hari ini adalah pemain bola voli pantai asal Republik Cek, Ondrej Perusic. Ia dinyatakan positif Covid-19 saat sudah berada di Wisma Atlet, Tokyo.
Pada Sabtu, tim mengatakan seorang anggota staf dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di Tokyo dengan penerbangan carter dari Praha.
"Disayangkan, pemain voli pantai Ondrej Perusic memiliki temuan positif dari sampel yang diambil selama pengujian harian di Wisma Atlet Olimpiade pada Minggu," kata Direktur olahraga Komite Olimpiade Ceko, Martin Doktor seperti dikutip dari laman Reuters, Senin.
"Ini masih informasi baru dan semuanya berkembang dengan cepat. Kami sedang menyelesaikan detail, termasuk dampak olahraga."
Perusic, pemain voli berusia 26 tahun itu akan memainkan pertandingan pertamanya pada 26 Juli. Menurut tim ia tidak mungkin memainkan pertandingan tersebut karena persyaratan isolasi.
Ondrej Perusic menjadi temuan atlet ketiga di Kampung Atlet yang positif Covid-19. Sebelumnya dua atlet sepak bola Timnas Afrika Selatan, Thabio Monyane dan Kamohele Mahlatsi, juga postitif, bersama analis video tim itu.
Kondisi yang menimpa tiga anggota rombongan sepak bola Afrika Selatan itu menimbulkan kerumitan lebih lanjut. Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan telah mengidentifikasi 21 orang melakukan kontak erat dengan ketiga penderita itu.
Kondisi itu, berpeluang mengganggu agenda pertandingan. Afrika Selatan akan menghadapi tuan rumah Jepang, Kamis, sebagai laga pembuka turnamen sepak bola putra Olimpiade pada malam sebelum upacara pembukaan.
Menurut penyelenggara, dikutip dari Kyodo, Senin, semua kontak erat dekat juga merupakan bagian dari tim sepak bola Afrika Selatan. Dengan sebagian besar diyakini sebagai pemain, bukan staf, situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang dampak pada pertandingan pembukaan dan sisa turnamen.
Hal itu juga akan semakin memicu kekhawatiran tentang tindakan pencegahan penyebaran virus yang diambil menjelang Olimpiade.
Para pemain yang terpapar, bersama dengan kontak dekat potensial, telah mengisolasi diri di kamar mereka dan tidak mengambil bagian dalam latihan.
Menurut pedoman Olimpiade yang menetapkan aturan keamanan virus corona, kontak dekat hanya dapat bertanding setelah dinyatakan negatif pada tes PCR harian, menjalani pemeriksaan kesehatan dengan para ahli dan mendapatkan persetujuan dari regulator olahraga mereka.
Pemerintah dan panitia Olimpiade Tokyo telah memutuskan untuk mengizinkan partisipasi jika tes PCR kembali negatif enam jam sebelum dimulainya pertandingan.
Baca Juga: Apa Kabar Atlet Uganda yang Hilang di Olimpiade Tokyo?