TEMPO.CO, Jakarta - Bob Jungels memenangi etape sembilan Tour de France pada akhir solo mountain raid yang panjang pada Ahad, 10 Juli 2022. Ia berhasil menang setelah Covid-19 sempat menghantui pembalap Luksemburg untuk berkompetisi di balapan pekan lalu.
Pebalap tim AG2R-Citroen itu positif Covid-19 menjelang start balapan di Kopenhagen pada Kamis lalu. Namun, ia mendapat izin ambil bagian setelah tim dokter menyatakan viral load sang pembalap cukup rendah.
"Saya menjalani tes pada Kamis pagi. Tapi dengan hasil yang bisa Anda lihat saya dapat start balapan pada Jumat. Sangat-sangat nyaris, saya yakin. Beruntung saya berhasil," kata Jungels, yang menjadi pembalap Luksemburg pertama yang memenangi Tour setelah Andy Schleck mengklaim kemenangan di Galibier pada 2011.
Jungles bertahan setelah breakway di bawah terik panas pegunungan Alpen, menahan gempuran Thibaut Pinot asal Prancis, yang menyerah di beberapa kilometer terakhir dan finis keempat setelah menempuh 192,9km dari Aigle ke Chatel, Swiss.
Jonathan Castroviejo finis kedua, 22 detik berselang di belakang Jungels. Sedangkan sesama pembalap Spanyol Carlos Verona melengkapi podium setelah finis empat detik berselang di tempat ketiga.
Pembalap Slovenia Tadej Pogacar mempertahankan kaus kuning sebagai pimpinan klasemen umum setelah tampil tenang di peloton. Ia melintasi garis finis tak jauh di depan runner-up tahun lalu Jonas Vingegaard menyusul sprint pendek ke garis finis.
Geraint Thomas, di peringkat tiga klasemen umum, tak dapat mengikuti kelompok utama dan kehilangan tiga detik, sekarang tertinggal 1:17 dari pemuncak klasemen. "Apabila ada kesempatan untuk memperbaiki beberapa detik saja saya akan mengambilnya," kata Pogacar.
Para pembalap yang melakukan breakaway melaju sangat kencang setelah melintas dekat markas uni balap sepeda internasional (UCI) dengan latar belakang Danau Jenewa. Sebanyak 21 pebalap merangsek ke depan termasuk sejumlah pemenang etape Tour sebelumnya seperti Pinot, Warren Barguil, Luis Leon Sanchez, Simon Geschke, Ion Izaguirre, Nils Politt, Wout van Aert dan Rigoberto Uran.
Mereka ditempel ketat oleh peloton yang dipimpin oleh timnya Tadej Pogacar, UAE Emirates. Pierre Latour meninggalkan kelompok breakaway itu 3,5km menjelang puncak Col de la Croix, tanjakan sepanjang 8,1km dengan gradien 7,6 persen, tapi dia bertemu dengan Jungels, yang tampil solo sejak 62km terakhir jelang finis.
Sebanyak 13 pebalap mengejar di belakang, tertinggal satu menit di bagian bawah turunan, dan mereka tertinggal 1:50 di kaki tanjakan utama yang terakhir. Jungels memimpin 2:10 ketika Pinot melakukan akselerasi brutal untuk mengejar sang pebalap Luksemburg 9km dari puncak Pas de Morgins, tanjakan sepanjang 15,4km dengan gradien rata-rata 6,1 persen.
Pinot, yang nyaris memenangi Tour 2019 tapi mundur karena cedera dua hari sebelum etape terakhir, memangkas jaraknya menjadi 19 detik. Sayangnya, ketika lintasan lebih landai, pembalap tim Groupama-FDJ mulai menjauh lagi dari Jungels.
Kemenangan etape sembilan menjadi kebangkitan bagi Jungels, yang tahun lalu melewatkan Tour dan Olimpiade untuk menjalani bedah mengatasi masalah pembuluh darah yang menghantui kariernya selama beberapa tahun. "Butuh waktu sangat lama bagi saya untuk kembali setelah operasi. Kemenangan ini membuktikan bahwa semua yang meragukan saya itu salah tapi saya sangat bersyukur. Ini sangat emosional," kata Jungels.
Baca juga : Novak Djokovic Raih Gelar Ke-7 Wimbledon Usai Kalahkan Nick Kyrgios