TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Rafael Nadal meningkatkan harapan untuk tampil dalam turnamen Grand Slam US Open atau Amerika Serikat Terbuka pada tahun ini. Ia mengatakan akan berlaga dalam turnamen Cincinnati Masters pekan depan.
"Senang sekali bisa bermain lagi di Cincinnati. Terbang ke sana besok," tulis pemain berusia 36 tahun itu dalam Instagram, Kamis, 11 Agustus 2022.
Sebelumnya, petenis peringkat tiga dunia itu terakhir kali bermain saat di turnamen Wimbledon 2022. Ia memutuskan mundur menjelang laga semifinal karena mengalami cedera perut. Seharusnya di semifinal Nadal bakal melawan petenis asal Australia Nick Kyrgios.
Walhasil, Kyrgios yang melaju ke final Wimbledon untuk menghadapi Novak Djokovic. Di final, Djokovic keluar sebagai pemenang.
Sebenarnya, Rafael Nadal sudah mendapat desakan untuk mundur pada pertengahan pertandingan sebelum memastikan diri meraih tiket ke semifinal. Namun, Nadal mengabaikan permintaan dan meraih kemenangan luar biasa di perempat final dalam empat jam dan 20 menit.
Dia sempat kembali sehari kemudian untuk berlatih. Ia masih berharap bisa tampil melawan Kyrgios. Namun, pemegang rekor 22 gelar Grand Slam putra ini menilai tidak masuk akal untuk melanjutkan karena cederanya membuat dia tidak bisa bersaing.
Petenis yang tahun ini sudah menjuarai Australian Open dan French Open itu terpaksa absen dalam turnamen Montreal Masters pekan ini karena masih dalam proses memulihkan cedera. Petenis asal Spanyol itu cukup lama absen di turnamen Cincinnati Masters. Ia terakhir kali tampil lima tahun lalu dalam turnamen dijuarainya pada 2013.
Selanjutnya, Rafael Nadal mengincar gelar juara US Open untuk kelima kalinya. Menurut jadwal, US Open 2022 akan diadakan di New York pada 29 Agustus.
Sementara pesaing terdekat Nadal, Novak Djokovic memilih untuk menunjukkan sikap pasrah mengenai nasib di US Open 2022 hingga Australian Open 2023. Pada awal tahun ini, ia terpaksa absen dari Australian Open 2022 usai gagal mendapat izin tinggal di Negeri Kanguru karena tak memenuhi syarat vaksin Covid-19.
Alhasil, petenis Serbia tersebut dideportasi. Insiden itu pun membuat Djokovic bersikap lebih realistis mengenai peluang bertanding di US Open 2022 pada Agustus mendatang.
Amerika Serikat menerapkan peraturan ketat terhadap pendatang terkait dengan status vaksinasi Covid-19 yang dimiliki. "Saya tidak akan terbang ke Amerika Serikat jika tidak mendapat izin. Kejadian di Australia sangat tidak menyenangkan," kata Novak Djokovic dilansir dari Daily Mail.
Baca: Serena Williams Umumkan Rencana Pensiun Usai US Open: Saya Ingin Berkembang di Luar Tenis