TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Maradona dibangun sebagai bentuk ritual penghormatan kepada pesepak bola Diego Maradona yang dianggap setara dengan dewa atau tuhan. Banyak pesepak bola dunia yang datang berziarah ke tempat suci menurut orang Argentina ini. Salah satunya adalah pemain terbaik Argentina, yaitu Lionel Messi.
Lionel Messi masih berusia 11 tahun ketika Gereja Maradona dibangun di kampung halamannya, Rosario, Argentina. Namun tak disangka-sangka ia memiliki posisi penting dalam perkembangan Gereja Maradona saat ini.
Baca : Makan Tablet Glukosa saat Pertandingan Bikin Performa Messi Meningkat
Dikutip dari aldianews.com, Maradona mengatakan bahwa pemain terbaik di dunia dan dengan siapa yang memiliki persahabatan yang hebat dengan Maradona dan diposisikan sebagai 'mesia' atau juru selamat baru dari gereja sepak bola ini.
Merespons hal tersebut, pemimpin sekte tersebut bernama Hernán Amez menyatakan bahwa Messi adalah harapan hidup. Selain itu, Messi juga dinilai mampu membawa rakyat Argentina turun ke jalan layaknya yang dilakukan ketika kehadiran Maradona. Pernyataan tersebut diungkapnya selama kunjungan resmi pertama Messi ke Naples, yang disambut langsung oleh berbagai penggemar dan umat Gereja Maradona.
Amez juga menatakan bahwa bahwa satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk menyamai Maradona dalam hal orang beriman adalah membawa rakyat Argentina ke jalan-jalan untuk kebahagiaan sebuah kemenangan. Seperti hal nya Maradona yang memenangan pertandingan ikonik pada Piala Dunia tahun 1986.
Perlu diketahui kultus religius terhadap Maradona dilakukan setiap tanggal 29 Oktober, bertepatan dengan tanggal yang disebut ‘Paskah Maradonia’. Terdapat aturan yang harus ditaati dalam ritual di gereja ini, tiga di antaranya yang paling utama adalah sebagia berikut ini;
"Jangan memproklamirkan Diego atas nama satu klub."
"Mencintai sepak bola di atas segalanya."
"Ambil Diego sebagai nama kedua dan berikan kepada putramu."
Menurut Amez, berbagai perintah tersebut tidak boleh diubah dalam keadaan apapun. Namun ia juga mengatakan bahwa perintah kemungkinan dapat ditambahkan seiring waktu berjalan. Bahkan dengan kehadiran sosok Lionel Messi dalam gereja ini.
Pasalnya, Messi pun membela kondisi kemahakuasaan dan kemahatahuan Maradona. Setelah mengetahui kematian sang idola, dia menyatakan di Instagram bahwa "Diego itu abadi" dan bahwa "dia meninggalkan kita, tetapi tidak pergi."
FATHUR RACHMAN
Baca : Julukan Messias kepada Messi Dinilai Penistaan Agama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.