TEMPO.CO, Jakarta - Tantangan kontingen Indonesia untuk bisa memenuhi target masuk peringkat pertama atau kedua dalam SEA Games 2023 di Kamboja terlihat semakin berat. Pada hari keempat, Selasa, 9 Mei, tim Merah Putih melorot ke posisi kelima klasemen perolehan medali.
Dengan tambahan hanya tiga medali emas, plus tiga perak, dan sembilan perunggu, Indonesia kini mengantongi 25 emas, 22 perak, dan 52 perunggu. Dalam klasemen medali, Indonesia tergeser oleh Filipina. Sama-sama mengantongi 25 emas, Filipina naik ke urutan empat menggeser posisi Indonesia, karena menang dalam jumlah perak (39) dan perunggu (42).
Di papan atas klasemen, terjadi perubahan posisi ketika tuan rumah Kamboja yang hari-hari sebelumnya memimpin, kini terdepak ke urutan tiga dengan 39 emas, 39 perak, dan 39 perunggu.
Thailand yang sejauh ini masih memegang supremasi olahraga di Asia Tenggara, kini memimpin perolehan medali dengan 40 emas, 30 perak, dan 45 perunggu, disusul Vietnam pada urutan kedua (39-39-46).
Meskipun tergeser dari peringkat atas, kiprah Kamboja sejauh ini patut diapresiasi karena mereka telah mampu memaksimalkan peluang pada cabang-cabang olahraga yang menjadi andalannya.
Di antara pundi-pundi emas tuan rumah adalah pada cabang olahraga beladiri tradisional kun bokator dan kun khmer, dimana mereka merebut 10 medali emas, serta 12 emas dari cabang olahraga vivonam.
Kamboja yang pada edisi-edisi SEA Games sebelumnya selalu berada di peringkat bawah, kini juga bisa menjuarai cabang-cabang yang lainnya, seperti sepak takraw, e-sports, dan jujitsu.
Meskipun demikian, ketangguhan mereka akan diuji pada hari-hari berikutnya, dimana banyak dipertandingkan cabang-cabang Olimpiade.
Tenis Putri Juara
Sementara itu tambahan medali emas bagi Indonesia diraih melalui tenis beregu putri, soft tenis, dan dari cabang beladiri vinonam.
Tim tenis putri Indonesia berhasil mencatat sejarah dengan kembali meraih medali emas SEA Games, setelah menunggu hampir 18 tahun.