TEMPO.CO, Jakarta - Rivan Nurmulki tak hanya dicoret dari Timnas bola voli putra Indonesia yang akan tampil di Asian Games 2023. Karena kesalahannya ia juga akan menjalani sidang komisi disiplin.
Kepastian itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo setelah mengikuti acara pelepasan timnas bola voli dan bola voli pantai ke Asian Games di Padepokan Voli Kunarto, Bogor, Kamis, 14 September 2023.
Rivan sudah dipastikan tidak akan memperkuat timnas bola voli putra pada Asian Games 2022. Nama mantan pemain VC Nagano Tridents itu dicoret dari daftar final 12 pemain yang akan berlaga di Hangzhou akhir September ini.
Rivan diketahui absen membela timnas Indonesia pada ajang Kejuaraan Bola Voli Asia pada pertengahan Agustus silam, dengan alasan sedang fokus mendampingi istrinya yang akan melahirkan. Namun, saat kejuaraan itu berlangsung, Rivan justru bermain untuk tim Kalimantan Timur pada ajang Piala Kapolri.
Imam Sudjarwo menyatakan, Rivan bisa saja dijatuhi sanksi. "Kalau ada masalah tentu kita akan berikan sanksi," kata dia.
"Tapi mekanismenya kita pakai sidang kode etik atau komite disiplin. Ini yang nanti setelah timnya (timnas ke Asian Games 2022) berangkat, dalam waktu dekat kita ingin melakukan sidang komisi disiplin kepada Rivan untuk rasa keadilan teman-teman semua agar tidak diikuti dan menjaga marwah PBVSI."
"Sidangnya secepatnya, itu untuk menegakkan disiplin agar setara dengan yang lain, sebelumnya juga sudah ada beberapa orang. Sanksinya kita lihat dari bobot kesalahannya. Komdis kan nanti ada dari dewan kehormatan, dewan pengawas, dan lain-lain, tidak gegabah lah."
Imam menegaskan bahwa organisasinya tidak melarang pemain untuk mengikuti kompetisi antar kampung (tarkam) ataupun kompetisi-kompetisi non profesional, namun hal itu hanya dapat dilakukan pemain saat sedang tidak dipanggil timnas.
Meski akan menjatuhkan hukuman, Imam mengingatkan bahwa hal itu diambil demi kebaikan sang pemain sendiri.
Ini adalah kerangka dalam membina dia (Rivan), kami tidak membenci loh. Saya panggil waktu itu ingin selamatkan dia karena dia sudah terdaftar di Polda Kaltim, saya bilang jangan main nanti jadi masalah, eh dia tetap main," tutur Imam.
Selanjutnya: Apakah Timnas Bola Voli Terpengaruh?