TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Aryono Miranat, mengatakan secara umum para pemain ganda putra perlu meningkatkan kepercayaan dirinya. Hal itu dia sampaikan menyusul gagalnya seluruh pasangan ganda putra Indonesia di turnamen China Masters 2023.
“Hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain. Di satu pertandingan, kepercayaan diri bisa bagus, tetapi di pertandingan berikutnya malah menurun,” ujar Aryono seperti dikutip dari keterangan resmi tim media PBSI, Sabtu, 25 November 2023.
Aryono menuturkan, dari kepercayaan diri yang tidak stabil, konsistensi penampilan para pemain di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus.
“Untuk itu, yang perlu ditingkatkan lagi adalah rasa kepercayaan dirinya. Selain itu, dari sisi pertahanan, sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan,” kata dia.
Para pemain, kata dia, juga perlu mengurangi kesalahan sendiri. Kesalahan terjadi akibat rasa percaya diri pemain tidak konsisten yang membuat kontrol permainan dan ketenangannya juga tidak stabil.
Indonesia menurunkan lima pasangan ganda putra di China Masters 2023. Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana kandas di babak pertama. Adapun Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan tersingkir di babak kedua.
Sedangkan dua pasangan muda yang tersisa, Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, terhenti di babak perempat final pada Jumat, 24 November 2023.
Untuk Pramudya / Yeremia, Aryono mengatakan secara pertahanan sudah bagus. Namun mereka harus memperbaiki kontrol permainan.
“Kapan mereka harus melakukan smes keras dan kapan harus pelan. Kapan bertahannya kencang dan kapan pelan. Masalah kontrol diperbaiki. Juga soal kesalahan sendiri perlu dikurangi,” ucapnya.