TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang Inter Milan dan AS Roma Radja Nainggolan memutuskan bermain di Liga 1 Indonesia bersama Bhayangkara FC. Dirinya akan berlaga selama sisa musim Liga 1 2023/2024 dengan opsi perpanjangan di akhir musim.
"Radja ingin bermain di Liga 1, lantaran tertarik dengan Liga Indonesia, yang mulai digelar secara profesional," kata Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji saat mengkonfirmasi bergabungnya Radja ke tim berjuluk The Guardians tersebut.
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji mengkonfirmasi telah menggaet mantan pemain bintang Inter Milan, Radja Nainggolan.
Radja Nainggolan akan meramaikan Liga Indonesia sampai akhir musim ini setelah bergabung dengan tim berjuluk The Guardians tersebut pada sisa kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.
"Ya betul (Radja bergabung ke Bhayangkara). (Negosiasi berjalan) Waktu dia di Indonesia," kata Sumardji, Rabu, 29 November 2023.
Profil Radja Nainggolan
Radja Nainggolan adalah pesepak bola Belgia berdarah batak yang pernah bermain di sejumlah klub Eropa dan tim nasional Belgia. Dikutip dari Transfermarkt, saat ini Radja berstatus tanpa klub usai hengkang dari SPAL pada Juli lalu.
Radja lahir di Antwerpen, Belgia, pada 4 Mei 1988. Ia berdarah keturunan Indonesia-Belgia, dimana sang ayah Marianus Nainggolan dari Indonesia dan ibu asal Belgia, Lizy Bogaerts. Kedua orang tuanya telah berpisah sejak Nainggolan kecil. Ayahnya kembali ke Indonesia. Ibunya telah meninggal pada 2010.
Radja mulai bermain sepakbola saat berusia lima tahun. Bersama saudara perempuannya, Radja bergabung di Tubantia Borgerhout, sebuah klub bola kecil di kota kelahirannya. Pada 2000 Radja pindah ke akademi Germinal Beerschot dan bermain selama lima tahun.
Menjadi pemain terbaik di Germinal Beerschot, menjadikannya pusat perhatian para pelatih Eropa. Ia pun mendapat tawaran dari pelatih Piacenza untuk bergabung dengan akademi klub Italia tersebut. Akhirnya, pada 2007, Radja menandatangani kontrak profesional dengan Piacenza dan bermain selama tiga tahun. Di sana, Radja menjadi pemain reguler dengan total 71 penampilan dan mencetak 4 gol.
Pada 2010 Radja hijrah ke tim Serie A atau Liga Italia Cagliari. Sang pemain menandatangani kontrak jangka panjang hingga Januari 2014. Selama membela Cagliari Radja mencetak 4 gol dari 131 penampilan.
Dikutip dari sportsbrief.com, Radja pun dipinjamkan ke AS Roma saat menjadi pemain Cagliari. Ia dipinang dengan mahar 3 juta euro atau setara Rp 36 miliar. Radja bermain apik dengan mencetak lebih dari 33 gol di 203 pertandingan untuk Roma. Ia juga berperan penting mengantar klub ke semifinal Liga Champions, sebelum dikalahkan Liverpool.
Usai empat musim bersama Roma, Radja bergabung dengan Inter Milan pada 2018. Namun, cedera dan perubahan manajemen membuat perjalanan Nainggolan di Inter Milan tak seperti yang diharapkan. Ia hanya tampil empat kali untuk tim Antonio Conte setelah dipinjamkan ke Cagliari pada 2019.
Setelah itu, Radja bolak balik antara klub Cagliari dan Inter Milan. Kemudian menetap di tim Antonio Conte pada 2021. Jelang tak berapa lama, Radja dipinjamkan ke RSC Anderlecht, klub asal Belgia untuk musim 2020-2021.
Pada Agustus 2021 Radja Nainggolan pindah ke Royal Antwerp di Liga Pro Belgia. Lalu bergabung dengan SPAL di Serie C pada Januari 2023. Namun, kontrak itu berakhir enam bulan setelahnya, yakni pada 1 Juli 2023. Saat ini, Radja Nainggolan berstatus tanpa klub.
Di level internasional, Radja mewakili tim nasional Belgia selama hampir satu dekade, termasuk di UEFA Euro 2016. Ia memperkuat timnas Belgia dari berbagai kelompok umur dan memiliki 30 penampilan bersama timnas senior Belgia.
Pada 2018 Radja Nainggolan memutuskan gantung sepatu internasional di Timnas Belgia. Putusan ia umumkan setelah pelatih Belgia Roberto Martinez tidak menyertakannya dalam tim untuk Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
KHUMAR MAHENDRA I YOLANDA AGNE I KAKAK INDRA PURNAMA
Pilihan Editor: Radja Nainggolan Duta Piala Dunia U-17 2023, Ini Profil Anak Batak Berjaya di Liga Italia