Kembali ke Olimpiade Paris 2024. Bagaimana reaksi awal saat tahu dapat tiket tampil di ajang bergengsi itu?
Jadi kualifikasi itu kemarin di Bern, Swiss, dan memang yang lolos itu hanya yang juara 1 dan runner-up (IFSC Climbing World Championships atau Kejuaran Dunia Panjat Tebing 2023). Terus waktu kompetisi saya lolos. Di final itu sudah enggak kebayang saking 'wah akhirnya mimpi saya untuk melaju ke Olimpiade ternyata nyata'.
Setelah itu, balik lagi ke karantinna, fokus lagi dan enggak mau terlalu euforia. Jadi berusaha menurunkan lagi karena masih ada target lagi untuk memperebutkan medali emas pertama saya. Terus akhirnya saya dapat medali emas dan enggak nyangka. Sampai pulang ke Indonesia pun masih, 'ini saya beneran nih mau ke Paris mewakili Indonesia ke Olimpiade?'.
Apakah tampil di Olimpiade jadi pencapaian tertinggi bagi seorang atlet?
Tentu, kan Olimpiade ajang olahraga terbesar di dunia. Saya menjadi salah satunya yang bisa tampil di sana itu luar biasa banget bagi saya.
Apakah ada beban yang dirasakan dengan target yang cukup tinggi dari pemerintah kepada cabang panjat tebit?
Kalau saya sih lebih berusaha fokus pada mimpi dan target sendiri. Kalau seumpamanya pemerintah ada target, dari orang-orang ada target, saya anggap itu sebagai doa.
Selama persiapan, apakah sempat berkomunikasi dengan atet senior untuk meminta saran?
Kalau komunikasi sering, sama senior-senior di sini yang dulu pernah ikut kualifikasi Olimpiade. Tapi, kalau saya lebih sering sharing sama pelatih.
Apa pesan yang sering disampaikan pelatih?
Jadikan Olimpiade ini ajang terindah. Pokoknya jadikan kompetisi ajang terindah, debut pertama dan medali pertama.
Bicara peta persaingan, menurut kamu, siapa lawan paling sulit dihadapi?
Sebenarnya yang sudah lolos Olimpiade dan yang akan lolos ini bersaing ketat ya, karena panjat tebing, apalagi di displin speed. Kita berpatokan pada kecepatan dan waktu. Bukan berarti saya cepat atau lawan saya sangat cepat dia bakal juara juga, jadi tetap waspada dan fokus aja.
Apakah ada perbedaan porsi latihan saat persiapan Olimpiade?
Untuk porsinya sih masih tetap sama. Karena sekarang menjelang puasa jadi kita masih fokus ke daya tahan, bulking otot, mungkin nanti menjelang kompetisi baru latihan best time, mencari catatan waktu terbaik.
Selama puasa, waktu latihannya mungkin gak ada sesi pagi, jadi sore dan malam, tapi programnya sama. Komposisi latihannya juga tetap dua sampai tiga sesi.
Berapa target best time di Olimpiade?
Kalau target saya pribadi sih maunya di bawah enam detik. Tapi sekarang masih proses, kemarin catatan waktu terbaik di 6,52 detik.
Soal cita-cita, apa saja yang ingin dicapai?
Pastinya yang tedekat ini Olimpiade dulu untuk dapat medali dan target tercapai. Mungkin kalau nanti masih diberikan kesempatan berlatih di timnas, lanjut ke Olimpiade Los Angeles 2028.
Adakah try out yang akan diikuti sebelum tampil di Olimpide?
Jadi, kalau di panjat tebing, ada enam seri World Cup setiap tahun. Selain seri World Cup, ada beberapa ajang lain kayak World Games, Beach Games.
Di bulan April (yang terdekat) ada kompetisi musim pertama di Cina Wujiang, World Cup. Ini menjadi salah satu persiapan ke Olimpiade.
Desak Made Rita Kusuma Dewi atlet panjat tebing. Instagram
Biodata
Nama lengkap: Desak Made Rita Kusuma Dewi
TTL: Buleleng, Bali, 24 Januari 2001
Riwayat Sekolah: Universitas Pendidikan Ganesha
Prestasi:
- Medali Emas Asian Games 2023
- Medali Emas IFSC World Championships 2023
- Medali Emas PON XX Papua 2021
- Medali Perak IFSC World Cup 2023 Jakarta
- Medali Perak IFSC World Cup 2023 Amerika Serikat
- Medali Perak IFSC Asian Cup 2022
- Medali Perunggu IFSC World Cup 2023 Korea Selatan
- Medali Perunggu IFSC World Cup 2022 Swiss
- Medali Perunggu IFSC World Cup 2022 Prancis
Pilihan Editor: Cerita Desak Made Rita Kusuma Dewi Sempat Dilarang Orang Tua Jadi Atlet Panjat Tebing