TEMPO.CO, Jakarta - Lifter muda asal Banten Alyamaulida Kartika Pertiwi berharap keberhasilannya memenangi medali emas Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut (PON 2024) membuatnya dilirik oleh PB PABSI untuk mengikuti seleksi pelatihan nasional (pelatnas).
Alya baru saja memenangi medali emas angkat besi kelas 81 kilogram putri PON Aceh-Sumatera Utara 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Minggu.
Bukan saja memenangi medali emas, Alya yang baru pertama kali tampil di PON bahkan sukses memecahkan beberapa rekor nasional selama berkompetisi di Aceh, yakni angkatan snatch, angkatan clean and jerk, dan angkatan total yakni 201 kilogram.
“Saya ingin ikut SEA Games, semoga saya dilirik oleh pelatnas,” kata Alya kepada Antara.
Alya yang baru berusia 16 tahun itu merasa sangat bangga dengan keberhasilannya memenangi medali emas, tetapi ia pun sadar bahwa jalannya masih panjang untuk meraih prestasi lebih tinggi di dunia angkat besi.
“Sangat bahagia tapi saya belum merasa puas karena masih banyak kejuaraan yang belum saya capai. Semoga saya bisa lebih semangat lagi latihan untuk bisa ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” kata atlet asal Tangerang itu.
Alya memaparkan bahwa ia mengenal angkat besi dari kelas 2 SMP sebab kedua orang tuanya merupakan pelatih. Namun momen dirinya semakin serius menceburkan diri di olahraga ini adalah saat ia tergabung di program Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) dua tahun silam.
Pada PON kali ini, Alya berada di tim yang sama dengan pemenang medali emas Olimpiade Paris 2024 Rizki Juniansyah. Rizki pun dijadikan salah satu panutan Alya meski mereka jarang berinteraksi sebab Rizki lebih banyak menghabiskan waktu di pelatnas.
“Kebetulan karena dia di pelatnas, jadi jarang ketemu. Ada ngobrol (saat di Aceh). Karena kita di luar dari tempat latihan, jadi kami tidak ngomongin angkat besi,” kata dia.
Pilihan Editor: Berapa Bonus buat Atlet Peraih Medali Emas di PON 2024? Ada yang Janjikan Rp 500 Juta, Juga Siap Berikan Rumah