TEMPO.CO, London - Jika Anda mengamati, para pemenang Olimpiade selalu tampil dalam sesi fotografi dengan berpura-pura menggigit medali mereka. Tapi kenapa atlet berpura-pura hendak mengunyah medali yang mereka dapatkan dengan susah payah, sih?
Kemungkinan besar, kata David Wallechinsky, presiden International Society of Olympic Historians, adalah untuk memenuhi tuntutan para juru foto. Juga, biasanya karena permintaan dari galeri foto Olimpiade.
"Ini menjadi obsesi para fotografer," kata Wallechinsky, salah satu penulis buku The Complete Book of the Olumpics. Hal ini telah berlangsung bertahun-tahun. Tradisi ini, terutama dilakukan para atlet dalam cabang olahraga renang.
Secara historis, praktik menggigit medali tampaknya memiliki akar pada pemalsuan medali. Para pemenang akan menggigit koin untuk menguji keasliannya, kata David W. Lange dari Numismatic Guaranty Corporation. Emas murni adalah medali yang relatif lunak dan akan sedikit berbekas saat tertekan.
Namun, setelah 50 tahun, medali bukan emas murni lagi. Tahun ini, medali emas terdiri dari 1,34 persen, atau sekitar 6 gram emas. Sisanya adalah perak 93 persen, dan tembaga 6 persen.
Jumlah emas yang digunakan untuk membuat medali menyusut setelah dua Perang Dunia, menurut kolektor medali Olimpiade, Jim Greensfelder. Medali emas terbuat dari emas murni dalam tiga Olimpiade - pada 1904, 1908 dan 1912 - tetapi medali itu ukurannya lebih kecil dari yang sekarang. Setelah itu, medali tak pernah lagi terbuat dari emas 100 persen.
Jadi sebetulnya digigit atau tidak, tak ada pengaruhnya untuk meneliti keaslian emas yang jadi bahan dasar medali. Karena kandungan emasnya hanya sebagian kecil saja dibanding logam solid lain yang menjadi bahan dasarnya.
CNN | TRIP B
Terpopuler
Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti
Santri Relawan Fauzi Bowo Dipukul di Jelambar Baru
Panwaslu: Celotehan Foke Melanggar Etika Politik
Begini Nasehat SBY Kepada KPK dan Polri
Denny Indrayana: Antasari Azhar Berbohong
Kisah Tragis Remaja yang Jual Ginjal Demi iPad