TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Dua tunggal putra Indonesia terpaksa bertemu di pertandingan awal turnamen Final BWF Super Series 2013 yang digelar di Stadion Badminton Kuala Lumpur, Malaysia. Di pertandingan pertama penyisihan grup ini, Sony Dwi Kuncoro mengalahkan juniornya, Tommy Sugiarto, dengan dua set langsung, 21-19, 21-10.
Bermain di lapangan 2, Sony memulai pertandingan dengan memaksa bermain lawannya melakukan lob-lob panjang diakhiri dengan smash menukik. Terbukti, dua angka pertama diraih pemain asal Surabaya tersebut melalui smash keras yang tak bisa dikembalikan Tommy.
Perlahan namun pasti, Tommy Sugiarto mencoba mengejar ketertinggalannya. Mencoba melayani permainan panjang Sony sambil sesekali diselingi permaian net membuat Tommy bisa memperpendek jarak dari seniornya hingga posisi 12-15.
Di paruh akhir set pertama sempat terjadi permainan menarik dengan rally-rally panjang diselingi drop-shot kedua pemain hingga lebih dari dua menit. Rally ini akhirnya dimenangkan Tommy, saat pukulan menyilang Tommy gagal dijangkau Sony Dwi Kuncoro. Skor pun kian mendekat, 17-18 masih untuk keunggulan Sony.
Namun, pengalaman yang dimiliki Sony terbukti lebih baik. Akhirnya Sony bisa mendikte permainan dan mengakhiri set pertama dengan skor 21-19 saat smash keras Sony yang jatuh di sisi kanan permainan gagal dijangkau Tommy.
Ditemui setelah pertandingan, Sony mengaku senang dengan permainannya di pertandingan pertama melawan Tommy. “Saya sih mainnya enjoy saja. Karena saya lihat si Tommy belum menemukan permainan terbaiknya. Jadi, mainnya mengalir saja,” kata Sony.
Pada set kedua, permainan menjadi lebih mudah untuk Sony. Selain karena performa Sony yang cukup baik, penampilan Tommy yang telihat kikuk dan sering membuat kesalahan sendiri membuat set kedua berakhir lebih cepat dari set sebelumnya. Sony pun bisa mengakhiri perlawanan Tommy di babak kedua dengan skor 21-10.
Tommy mengaku ada beberapa fakor yang menjadi penyebab kekalahannya dalam pertandingan pertama. Selain karena harus langsung bertemu kawan di babak penyisihan grup, faktor cedera yang dialaminya saat Hongkong Open bulan lalu menjadikan dia bermain lebih hati-hati. “Saya masih trauma dengan cedera saat Hongkong Open, jadi mainnya kurang lepas. Apalagi ini adalah pertandingan pertama saya di Final BWF Super Series, lalu masih jumpa dengan kawan juga,” kata dia.
Sementara itu di nomor ganda putri, pasangan Indonesia Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta belum bisa menembus dominasi tembok Cina. Pia/Rizki harus menyerah dua set langsung 21-3, 21-20 dari pasangan Ma Jin/Tang Jinhua.
MASRUR
Berita Terpopuler:
Ahok dan Masinis Pemberani Kereta Tragedi Bintaro
Kisah Si Budeg dan Si Item 'Penunggu' Rel Bintaro
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Bu Pur Mengaku Dipaksa Penyidik KPK Kenal Anas
Tragedi Bintaro II, Natalia Gadis Periang