TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sudah berhasil meraih dua medali perak pada Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. Kedua medali direbut dari cabang angkat besi lewat Eko Yuli Irawan (kelas 62 kilogram) dan Sri Wahyuni (kelas 48 kilogram).
Lalu bagaimana peluang untuk merebut medali tambahan? Masih cukup terbuka. Para atlet Indonesia masih berjuang di beberapa cabang, termasuk panahan dan bulu tangkis.
Di cabang panahan, Indonesia menyisakan Riau Ega Agatha di nomor perorangan. Sebelumnya, ia gagal di nomor beregu, yang sejak awal diharapkan menyumbang medali. Ega akan melawan pemanah Italia, Mauro Nespoli, di babak 16 besar pada Jumat pagi, 12 Agustus 2016, WIB.
Perjuangan Ega cukup berat. Tapi harapan membuat kejutan juga cukup besar karena di babak sebelumnya ia mampu menaklukkan unggulan pertama asal Korea Selatan, Kim Woo-jin. (Baca selengkapnya di sini)
Sementara itu, para atlet bulu tangkis Indonesia baru akan bermain pada Kamis pagi, 11 Agustus 2016. Pemain ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, akan menghadapi lawan dari India. Di nomor ganda putri, Greysia Polii/Nitya Maheswari, akan ditantang pasangan Hong Kong. Sedangkan pasangan ganda campuran, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, akan menghadapi lawan mudah dari Australia.
Para pemain ganda itulah yang akan menjadi tumpuan Indonesia untuk merebut medali. Sedangkan di nomor tunggal, yang baru akan bermain pada Jumat nanti WIB, para atlet Indonesia akan menghadapi perjuangan lebih berat meski tetap diharapkan membuat kejutan.
Bulu tangkis selalu menjadi andalan Indonesia sejak Olimpiade 1992, saat membawa pulang dua medali emas. Sejak itu, bulu tangkis Indonesia selalu berhasil meraih emas di Olimpiade, kecuali di London empat tahun lalu saat tak mendapat sekeping medali pun.
RIO2016 | NS