Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balap F1 Jepang Finis Satu Lap Lebih Awal, Ini Penyebabnya ...

Reporter

Editor

Ariandono

image-gnews
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas berselebrasi setelah memenangkan balapan Formula Satu F1 - Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka, Jepang, Ahad, 13 Oktober 2019. Ini merupakan kemenangan tim Mercedes untuk keenam kalinya secara berturut-turut.  REUTERS/Kim Hong Ji
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas berselebrasi setelah memenangkan balapan Formula Satu F1 - Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka, Jepang, Ahad, 13 Oktober 2019. Ini merupakan kemenangan tim Mercedes untuk keenam kalinya secara berturut-turut. REUTERS/Kim Hong Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Formula 1 akan melakukan investigasi setelah balapan F1 Jepang selesai satu putaran lebih awal di Sirkuit Suzuka, Minggu.

Kesalahan itu berarti posisi finis dan poin dihitung di akhir lap ke-52, bukan di putaran ke-53.

Sergio Perez dari tim Racing Point yang mengalami kecelakaan di awal lap ke-53 dinyatakan finis peringkat sembilan karena kesalahan teknis tersebut.

Sementara pembalap Renault Nico Hulkenberg yang diuntungkan insiden itu finis di peringkat sembilan di lap terakhir namun pada akhirnya turun ke peringkat 10 sesuai posisi terakhirnya di lap ke-52.

Pembalap Racing Point lainnya, Lance Stroll melintasi garis finis di peringkat 10 di lap ke-53 namun harus turun ke peringkat ke-11 dan gagal mendapatkan poin.

Balapan seri ke-17 itu dimenangi oleh Valtteri Bottas dari tim Mercedes.

"Dari apa yang kita lihat ini adalah kesalahan sistem," kata direktur balapan F1 Michael Masi seperti dikutip Reuters.

Bendera finis digital diperlihatkan di monitor utama sirkuit yang menandakan akhir balapan.

Namun para pembalap diperintahkan untuk terus membalap satu putaran berikutnya hingga bendera sebenarnya dikibarkan di akhir lap ke-53.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan peraturan baru, bendera finis digital diperlihatkan sebelum bendera finis sebenarnya untuk menandakan akhir balapan.

Namun Sebastian Vettel dan Charles Leclerc mengaku jika sinyal bendera finis itu tak muncul di monitor kemudi mobil mereka.


Masi belum bisa memutuskan apakah kesalahan itu terkait dengan sistem yang disambung ulang menyusul Topan Hagibis yang melanda Jepang akhir pekan ini.

"Saya tak ingin berspekulasi," kata Masi yang melanjutkan peran mendiang Charlie Whiting sebagai direktur lomba pada Maret itu.

Formula 1 sebelumnya juga pernah mengalami kesalahan dalam pengibaran bendera finis.

Model Winnie Harlow mengibarkan bendera lebih awal di GP Kanada tahun lalu yang memicu penerapan aturan bendera digital.

Pada balap F1 Brasil 2006, legenda sepak bola Brasil Pele telat mengibarkan bendera finis dan melewatkan Felipe Massa yang menjadi juara balapan itu ketika ia melintasi garis finis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

17 menit lalu

Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

1 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


Formula 1 2024 Sudah Lewati 2 Seri, Lewis Hamilton Jalani Awali Musim Terburuk dalam Kariernya

1 hari lalu

Lewis Hamilton. REUTERS/Hamad I Mohammed
Formula 1 2024 Sudah Lewati 2 Seri, Lewis Hamilton Jalani Awali Musim Terburuk dalam Kariernya

Lewis Hamilton memulai Grand Prix Formula 1 2024 dengan hasil yang kurang maksimal. Ia gagal podium dalam dua seri balapan yang sudah dilakukan.


Pembalap Remaja Oliver Bearman Dikabarkan Promosi ke Formula 1 Musim Depan, tapi Tak Perkuat Ferrari

2 hari lalu

Oliver Bearman di F1 Arab Saudi 2024. (Foto: Scuderia Ferrari)
Pembalap Remaja Oliver Bearman Dikabarkan Promosi ke Formula 1 Musim Depan, tapi Tak Perkuat Ferrari

Pembalap muda Oliver Bearman telah menyita perhatian para pecinta Formula 1 setelah tampil apik dalam debutnya di Grand Prix Arab Saudi 2024.


Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

3 hari lalu

Kuil Kinkakuji, Kyoto, Jepang (Pixabay)
Sebelum Traveling ke Jepang, Ketahui Tiga Aturan Baru untuk Wisatawan

Dari aturan untuk ke Gunung Fuji hingga visa digital nomad, inilah aturan baru yang terapkan Jepang untuk pariwisatanya.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

6 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

6 hari lalu

MenaranTsutenkaku di Osaka, Jepang. Dok. ana.co.jp
Dampak Overtourism, Osaka Berencana Berlakukan Tiket Masuk untuk Turis Asing

Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk mendanai langkah-langkah melawan overtourism dan menjaga kebersihan jalanan di Osaka Jepang.


WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

6 hari lalu

Warga Negara Jepang, Yusuke Yamazaki, saat digiring dalam konferensi pers di Kantor Imigrasi Batam, Selasa, 12 Maret 2024. Yamazaki menjadi buronan Kepolisian Jepang sejak 2020 karena diduga melakukan penipuan. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
WNA Jepang Yusuke Yamazaki Buronan Interpol Sempat Bekerja di Jakarta Sejak 2021

Yusuke Yamazaki merupakan buronan yang sedang dicari Kepolisian Jepang sejak 2020 dan masuk daftar buronan interpol pada 2023


Ditangkap di Batam, Buronan Interpol Yusuke Yamazaki Dideportasi ke Jepang Hari Ini

7 hari lalu

Warga Negara Jepang, Yasuke Yamazaki, yang masuk dalam daftar buronan Interpol, ditangkap saat hendak menyebrang ke Malaysia. Penangkapan dilakukan pada 31 Januari 2024 oleh Satpolairud Polresta Barelang di perairan Pulau Bulan Kecamatan Bulang Kota Batam. Foto: ANTARA/Holdan Parlaungan/Chairul Fajri/Nusantara Mulkan
Ditangkap di Batam, Buronan Interpol Yusuke Yamazaki Dideportasi ke Jepang Hari Ini

Yusuke Yamazaki ditangkap di Batam saat hendak menyebrang ke Malaysia. Ia merupakan buronan polisi Jepang atas dugaan kasus penipuan


Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

7 hari lalu

Karina Kartika Sari Dewi Soekarno. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.