TEMPO.CO, Jakarta - Bos tim Mercedes Toto Wolff berharap momentum positif kembali menaungi tim Silver Arrow di Formula 1 GP Austria, akhir pekan ini. Ia berjanji tampil maksimal dengan strategi menyerang di sirkuit kandang tim rival Mercedes, Red Bull.
Sirkuit Red Bull Ring menjadi rumah bagi tim yang dimiliki oleh perusahaan minuman berenergi. Dua musim terakhir, Red Bull menjelma menjadi rival utama Mercedes tahun ini. Akan tetapi, Mercedes memenangi dua balapan di sana musim lalu lewat Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton.
"Austria menjadi sirkuit yang sulit bagi kami di musim-musim sebelumnya, tapi kami tampil baik tahun lalu. Kami tahu situasinya sangat berbeda musim ini," kata Toto Wolff dikutip dari situs Mercedes, Kamis, 24 Juni 2021.
"Ini adalah sirkuit yang pendek dengan lap yang sangat cepat, dengan sedikit kesempatan untuk memperbaiki catatan waktu. Marginnya akan sangat ketat, jadi kami akan memberikan serangan maksimum."
Wolff mengatakan Mercedes telah menganalisis dan memahami apa yang perlu mereka benahi setelah di tiga balapan terakhir mereka dikalahkan secara beruntun oleh Red Bull. "Sekarang saatnya fokus dan membawa perbaikan itu ke dua seri berikutnya di Austria, kami harap kami bisa meraih momentum positif yang menguntungkan kami," kata Wolff.
Verstappen, yang telah dua kali juara di Austria (2018, 2019) kini mengantongi keunggulan 12 poin atas Hamilton sebagai pemuncak klasemen setelah tujuh balapan. Sedangkan Red Bull memimpin klasemen konstruktor dengan selisih 37 poin dari Mercedes.
Sirkuit dengan panorama pengunungan di Spielberg itu untuk pertama kalinya menggelar dua balapan beruntun pada tahun lalu ketika musim balapan terdampak pandemi Covid-19 yang memaksa penyelenggara menunda musim dan menggelar balapan pembuka di Austria. Tidak seperti tahun lalu ketika sirkuit tertutup untuk publik, akhir pekan nanti sejumlah fans akan mengisi tribun Red Bull Ring.
Sementara itu, Red Bull belum pernah lagi menang empat balapan beruntun sejak era mesin V6 turbo hybrid dimulai pada 2014, yang menjadi awal dominasi Mercedes. Sebaliknya, Mercedes belum pernah melewatkan kemenangan dalam empat balapan beruntun sejak 2013. "Ini adalah sirkuit yang menguras tenaga, dengan lintasan-lintasan lurus panjang itu jadi kami bisa menyaksikan sesuatu yang serupa akhir pekan ini," kata Lewis Hamilton setelah GP Prancis.
Di sisi lain, Verstappen, yang musim ini telah meraih tiga kemenangan seperti Hamilton, sadar bahwa hasil tahun-tahun sebelumnya bukan jaminan. "Kami harus kembali menyetel mobil kami di sana dan membaca kondisi juga. Saya tidak tahu cuacanya akan seperti apa tapi saya menantikan itu," kata pebalap berusia 23 tahun asal Belanda itu. "Saya yakin pasti akan ketat lagi."
McLaren, yang saat ini naik ke peringkat tiga klasemen konstruktor setelah meraih poin ganda di Prancis, akan berharap penampilan kuat mereka untuk tetap berada di atas Ferrari. Spielberg juga menjadi kenangan manis bagi Lando Norris, yang meraih podium perdananya dan catatan waktu putaran tercepat tahun lalu di sana.
Adapun bagi Daniel Ricciardo kini semakin mampu baik beradaptasi dengan mobil Formula 1 McLaren yang ditenagai mesin Mercedes tahun ini. "Saya menantikan balapan lagi dan dua balapan di Austria, tetapi kami bisa mendapat dua balapan yang berbeda," kata Ricciardo, yang direkrut dari Renault akhir tahun lalu, seperti dikutip Reuters.
Baca juga : F1 Prancis: Lewis Hamilton Akui Kekalahan, Max Verstappen Memang Lebih Cepat