TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 25 November, legenda sepak bola Timnas Argentina, Diego Maradona meninggal dunia pada 2020. Awalnya dia diduga kuat menghembuskan napas terakhir karena serangan jantung. Namun, setelah dilakukan autopsi, tim menyimpulkan kematian sang legenda akibat kelalaian dokter yang menanganinya.
Awal November 2020, Dios, sapaannya, dikabarkan masuk rumah sakit. Dia menjalani operasi karena ada gumpalan darah di otaknya. Operasi berjalan lancar dan dia diperbolehkan pulang pada 11 November. Dalam kurun beberapa tahun terakhir sebelum kematiannya, pahlawan Argentina dalam Piala Dunia 1986 ini memang mengalami berbagai masalah kesehatan. Ketergantungan Maradona terhadap alkohol membuatnya kerap berurusan dengan rumah sakit.
Maradona sempat beberapa kali dibius oleh dokter untuk membantunya mengatasi withdrawal syndrome. Ini adalah serangkaian gejala fisik dan psikologis yang dialam Dios setelah berhenti dari ketergantungan alkohol. Selain itu, dia sering juga mengalami pendarahan di rumah sakit selama bertahun-tahun akibat gaya hidupnya yang tidak sehat pasca gantung sepatu. Kendati sakit-sakitan, Dios dikabarkan masih terlihat sehat pada Selasa malam, 24 November 2020.
Media Argentina menyebut, sebelum kematiannya, Maradona berada di kediamannya di Tigre, Buenos Aires. Saat itu dia ditemani oleh keponakannya, Jhonny Esposito. Menurut penuturan Jhonny, Maradona baik-baik saja malam itu. Tetapi tampak pucat pada Rabu pagi, 25 November 2022. Setelah sarapan, pamannya mengatakan merasa tak enak badan. Maradona kemudian kembali ke kamar untuk beristirahat. Pukul 11.30, perawat yang menanganinya mencoba membangunkan. Namun sang legendaris sudah tak berkutik.
Sang perawat, bersama Jhonny dan seorang dokter yang mereka hubungi, sempat melakukan pertolongan pertama dengan memberikan napas buatan. Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Maradona tetap tak merespons. Dokter juga disebut sempat menyuntikkan adrenaline dan atropine ke tubuh sang legenda. Tetapi hasilnya tetap nihil. Dios dinyatakan meninggal dunia pada pukul 12.00 waktu setempat. Dia tidak sempat dilarikan ke rumah sakit. Jaksa John Broyad mengatakan, jasad Maradona akan diautopsi untuk menentukan lebih lanjut penyebab kematian.
Maradona Mangkat, Pemerintah Umumkan 3 Hari Berkabung Nasional
Untuk menghormati kematian Maradona, Pemerintah Argentina pada Rabu, 25 November 2020 mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional. Para penggemar di ibu kota Argentina, Buenos Aires, turut menyalakan lilin berkabung. Kematian ikon sepak bola itu telah menyebabkan curahan emosi di seluruh Argentina. Para penggemar berkumpul di jalan untuk menghormati dan mengenang salah satu olahragawan paling ikonik di negara ini. Banyak bendera dan spanduk dikibarkan dan nama Maradona diteriakkan sebagai bentuk penghormatan hari itu.
Empat setelah kematian Maradona, Polisi menggeledah rumah dan klinik Leopoldo Luque, dokter pribadi almarhum. Luque diselidiki atas pembunuhan yang tidak disengaja. Polisi menduga kemungkinan adanya kelalaian atau kesalahannya dapat menyebabkan kematian pria 60 tahun itu. Sebelum penggeledahan, sehari sebelumnya polisi Buenos Aires menginterogasi keluarga Maradona tentang rawat inap pesepak bola itu, termasuk dokter pribadi, dan kemajuan perawatannya.
Kemudian pada 22 Juni 2022, delapan orang ditetapkan sebagai terdakwa atas kematian Maradona. Terdakwa yang disebutkan dalam putusan adalah ahli bedah saraf dan dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, perawat Gisella Madrid dan Ricardo Almiron, bos mereka Mariano Perroni, dan dokter Pedro Di Spagna dan Nancy Forlini. Dalam dokumen setebal 236 halaman, hakim mempertanyakan kelalaian masing-masing terdakwa yang menyebabkan dampak bahaya bagi pasien.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: 13 Fakta Diego Maradona Termasuk Meninggal Karena Kelalaian Ahli Medis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.