TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir membenarkan adanya utang federasi dari kepengurusan sebelumnya. Ia mengatakan salah satu utang berasal dari biaya pemusatan latihan timnas Indonesia di luar negeri yang mencapai Rp 1,9 miliar.
Meski begitu, Erick enggan untuk menyalahkan pihak mana pun soal utang PSSI. Ia menegaskan bakal berupaya mencari jalan keluar agar ke depannya keuangan PSSI bisa sehat dan bersih.
"Kemarin ada tagihan Rp 1,9 miliar untuk training camp di sebuah negara, ya kami bayar, tapi sebenarnya pendanaan yang sebelumnya itu kami kumpulkan untuk program saat ini," ujar dia di Hotel Shalva, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2023.
"Kembali saya tidak mau menyalahkan kepengurusan lama dan menyebut kepengurusan baru lebih baik, tidak. Tetapi, saya ingin keuangannya tertata rapi agar kepengurusan berikutnya bisa membuat rencana jangka panjang," kata laki-laki yang menjabat menteri Badan Usaha Milik Negara itu.
Salah satu upaya yang dilakukan Erick adalah mendorong audit keuangan PSSI dengan menggaet auditor swasta Ernst & Young. Saat ini, prosesnya masih berada di tahap awal dengan melakukan peninjauan internal periode 2017-2019 pada Jumat, 21 April 2023.
Erick tak menampik bahwa persoalan utang ini mengganggu program PSSI yang telah direncanakan sebelumnya seperti pengembangan timnas Indonesia putri di Piala AFF U-19, pengajuan tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, hingga pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia.
Saat ini, Erick mengatakan bahwa PSSI baru bisa membayar utang gaji wasit. "Mengirim tim keluar negera itu kan semua memerlukan uang. Jadi, kalau dananya harus tersedot dari hal-hal yang tidak sesuai program kami pasti terganggu," tutur dia.
Adapun anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan bahwa federasi telah mendapatkan tagihan utang dari sejumlah pihak. Ia mengatakan uang tersebut hampir menyentuh angka Rp 100 miliar yang mencakup urusan perhotelan, akomodasi, ticketing, hingga untuk naturalisasi pemain.
"Mau tiket akomodasi, semua enggak dibayar, dan ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar. Harus dibayar ini, kalau enggak dibayar kan dia enggak mau main karena itu dijanjikan sama (pengurus) yang lama," kata dia.
Pilihan Editor: Jawaban Erick Thohir soal Tuntutan Liga 1 Dihentikan Sementara karena Aksi Rasisme