TEMPO.CO, Jakarta - Pesepak bola wanita Megan Rapinoe memutuskan untuk pensiun di akhir musim National Women's Soccer League (NWSL) atau Liga Nasional Sepak Bola Wanita Amerika Serikat. Laga NWSL dijadwalkan berakhir pada November mendatang.
Keputusan pemain berkembangsaan Amerika Serikat (AS) itu disampaikan sebelum berlaga di Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru. Tepatnya jelang pertandingan uji coba antara timnas AS melawan Wales untuk persiapan tim menuju Piala Dunia Australia-Selandia Baru.
"Dengan rasa damai dan syukur yang sangat dalam dan kegembiraan yang ingin saya bagikan dengan kalian bahwa ini akan menjadi musim terakhir saya, Piala Dunia terakhir saya, dan musim NWSL terakhir saya. Saya tidak pernah membayangkan ke mana permainan yang indah ini akan membawa saya," kata Megan Rapinoe dilansir dari Antara.
Menanggapi keputusan Megan Rapinoe yang akan gantung sepatu pada november mendatang itu. Lantas siapa sebenarnya Megan Rapinoe?
Dikutip dari imdb.com, Megan Rapinoe adalah pemain sepak bola profesional Amerika serikat. Dirinya juga merupakan aktivis hak-hak LGBTQ dalam olahraga. Bahkan sempat dianugerahi Penghargaan Dewan Direksi oleh Los Angeles Gay and Lesbian Center pada 2012.
Pemain bernama lengkap Megan Anna Rapinoe ini lahir di Redding, California, AS pada 5 Juli 1985. Dirangkum dari britannica-com, Rapinoe mulai bermain sepak bola saat remaja. Ia kuliah di Universitas Portland di Oregon bersama saudara kembarnya, Rachael Rapinoe.
Selama kuliah, Rapione menjadi bintang tim sepak bola universitasnya. Bahkan dirinya menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dalam sepak bola wanita perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Rapione memulai debutnya saat bergabung di klub Red Stars Chicago dari liga Sepak Bola Profesional Wanita (WPS) pada 2009. Usai setahun bermain di klub baru tersebut, Rapione dipindahkan ke klub MagicJack Boca Raton di Florida. Di sana, ia mencetak dua gol dan tampil dalam delapan pertandingan. Dirinya juga membantu mMgicJack finis ketiga di liga musim itu.
Pada 2011 Rapione pindah ke Sydney Football Club (FC) usai klub lamanya dibubarkan. Rapione sempat memainkan beberapa pertandingan sebelum hengkang ke klub Sound FC di Washington pada 2012. Pada 2013 dirinya bermain di Prancis. Kemudian bergabung di Seattle Reign FC (sekarang OL Reign) dari National Women's Soccer League, yang dibentuk setelah WSP bubar pada 2012.
Rapione acap menunjukkan kelihaian dalam menggoreng bola. Sehingga dirinya ditarik ke timnas Amerika untuk bermain pada Olimpiade 2012 di London. Rapione pun unjuk gigi dengan mencetak gol kemenangan untuk timnya. Sekaligus membawa Amerika meraih medali emas.
Tak cukup disitu, Rapione kembali tampil di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016. Namun di penampilan keduanya Rapione harus gagal membawa timnya meraih medali. Rapione baru dapat membayar kegagalan lamanya itu di Olimpiade Tokyo 2020. Dimana USWNT sebutan timnya berhasil membawa pulang medali perunggu.
Selain bermain di Olimpiade, Rapione membela timnas Amerika di Piala Dunia Wanita FIFA pada 2011, 2015, dan 2019. Dirinya juga menjadi kunci kemenangan tim AS pada 2015 dan 2019.
Sepanjang karirnya, Rapione telah bermain sebanyak 199 kali dan mencetak 63 gol untuk AS sejak melakukan debutnya pada 2006. Rapinoe juga memenangkan Sepatu Emas, Bola Emas, dan Ballon d'Or atas perannya dalam kemenangan Amerika Serikat pada kampanye Piala Dunia 2019. Serta dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh Presiden Joe Biden pada 2022, dikutip dari reuters-com.
Rapinoe menggunakan popularitasnya untuk mendukung vokal komunitas LGBTQ dan membela keadilan rasial. Rapinoe memang merupakan aktivis hak-hak LGBTQ dalam olahraga. Bahkan sempat dianugerahi Penghargaan Dewan Direksi oleh Los Angeles Gay and Lesbian Center pada 2012.
Dikutip dari sportskeeda.com pada 2016 ia menjadi atlet kulit putih pertama yang memprotes rasisme dan kebrutalan polisi terhadap orang Afrika-Amerika. Kemudian menggugat Federasi Sepak Bola AS terkait kesetaraan gaji pemain pada 2019.
Rapinoe juga menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump. Bahkan dirinya sempat menolak kunjungan tradisional ke Gedung Putih jika USWNT memenangkan Piala Dunia Wanita.
Pilihan Editor: AS Juara Piala Dunia Putri 2019, Rapinoe Jawab Tantangan Trump