TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh penggemar olahraga tinju pasti tidak asing lagi mendengar nama Evander Holyfield. Evander Holyfield, dikenal dengan julukan "the Real Deal," adalah salah satu petinju terbesar sepanjang masa.
Menurut IMDb, dijuluki "the Real Deal", Evander Holyfield adalah satu-satunya juara dunia kelas berat empat kali, setelah memegang gelar WBA, WBC, dan IBF terpadu dari 1990 hingga 1992, gelar WBA dan IBF lagi dari 1993 hingga 1994, gelar WBA yang ketiga dari 1996 hingga 1999, gelar IBF ketiga kalinya pada 1997 hingga 1999 dan gelar WBA untuk keempat kalinya pada tahun 2000 hingga 2001.
Dengan prestasi dan karier tinju yang mengesankan, Evander Holyfield telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga tinju dan diakui sebagai salah satu legenda terbesar dalam olahraga ini.
Sosok Evander Holyfield
Dikutip dari Britannica, Evander Holyfield lahir pada 19 Oktober 1962 di Atmore, Alabama, Amerika Serikat dari pasangan Annie Riggen Holyfield dan Isom Coley. Menginjak usia empat tahun, dia bersama keluarganya pindah ke Atlanta.
Pada usianya yang ke delapan tahun, dia bergabung dengan Boys & Girls Club dan bertemu Carter Morgan, yang memperkenalkannya pada bidang tinju. Holyfield lulus dari Sekolah Menengah Fulton pada 1980.
Pada 1984, Holyfield menjadi Juara National Golden Gloves dan mewakili Amerika Serikat pada Summer Olympics 1984 di Los Angeles, California, di mana ia menerima medali perunggu di divisi kelas berat ringan. Dikutip dari thehistorymakers.org, Evander Holyfield beralih ke karier profesional pada 1984 dan dengan cepat menanjak di peringkat tinju dunia.
Pada 1990, Evander Holyfield berhasil merebut gelar juara dunia kelas berat versi WBC (World Boxing Council) setelah mengalahkan petinju legendaris, Buster Douglas, dalam pertarungan menegangkan. Setelah itu, dia meraih gelar juara dunia kelas berat IBF (International Boxing Federation) dan WBA (World Boxing Association), membuatnya menjadi juara dunia kelas berat yang tidak terbantahkan.
Namun pada 1994, dia kehilangan gelar tersebut dalam pertandingan melawan Michael Moorer. Tahun itu, Holyfield terpaksa pensiun setelah didiagnosis menderita penyakit jantung.
Meski gagal mendapatkan medali emas, karirnya terus berjalan naik. Pada 1996 silam, seluruh dunia menjadi saksi kehebatan Holyfield saat sukses menumbangkan petinju brutal, Mike Tyson dalam perebutan sabuk juara kelas berat WBA.
Karena dikalahkan Holyfield, si leher beton Mike Tyson ingin ada pertandingan jilid dua. Pada 28 Juni 1997, terjadi pertandingan seru yang tidak akan bisa dilupakan oleh seluruh penggemar tinju dunia. Karena kalah telak, Mike Tyson emosi dan melakukan tindakan tidak sportif dengan menggigit telinga sebelah kanan Evander Holyfield hingga robek.
Shannon Briggs, Mike Tyson, Evander Holyfield (Boxrec.com)
Sadisnya, Tyson bahkan sempat terlihat meludah ke lantai untuk mengeluarkan potongan telinga yang ada di mulutnya. Atas tindakannya tersebut, ia pun didiskualifikasi.
Pada 1999, Holyfield melawan Lennox Lewis untuk kejuaraan kelas berat dunia yang tak terbantahkan, dan berakhir dengan seri. Selang delapan bulan kemudian, Holyfield dikalahkan dalam pertandingan ulang dengan Lewis. Selanjutnya pada 2000, ia mengalahkan John Ruiz untuk merebut kembali gelar WBA, melewati Muhammad Ali menjadi petinju pertama yang memenangkan kejuaraan kelas berat sebanyak empat kali.
Pada 2001, Holyfield kehilangan gelar dalam pertandingan ulang melawan Ruiz. Holyfield terus berjuang dan pada 2010 mengalahkan Francois Botha untuk gelar WBF, sekali lagi memecahkan rekornya dan menjadi juara dunia kelas berat lima kali. Evander Holyfield pensiun dari tinju pada tahun 2014.
Pilihan editor: WBC: Evander Holyfield Lakukan Kesalahan Fatal Saat Kalah KO dari Vitor Belfort