TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna mengungkapkan penyebab wakil Indonesia gagal tampil maksimal di Olimpiade Paris 2024. Menurut dia, mental para atlet yang berlaga tidak siap.
"Menurut pendapat saya, satu-satunya yang mungkin boleh dikatakan, yang paling mungkin dalam kondisi sekarang mereka secara mental mungkin tidak siap menghadapi situasi seperti yang dilaksanakan di Olimpiade," ujar dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.
Agung menilai ada faktor nonteknis yang menjadi kendala bagi para atlet, terutama terkait dengan fasilitas di kampung atlet. Ia menyinggung soal tidak adanya fasilitas Air Conditioner (AC) dan kualitas makanan yang disajikan dapat mempengaruhi mental Jonatan Christie dan kawan-kawan.
Walau demikian, Agung menegaskan pihaknya tidak menjadikan hal tersebut sebagai kambing hitam atas kegagalan wakil Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis meraih emas Olimpiade Paris 2024. Ia menyebut hal ini terjadi karena federasi tidak melakukan persiapan dengan baik untuk memantapkan mental para atletnya.
"Kami tidak menyalahkan penyelenggara. Ini kesalahannya ada di kami, kami yang seharusnya menyiapkan mereka agar siap menghadapi situasi apapun karena yang lain juga mendapat situasi seperti ini," ucapnya.
Kamar atlet di kampung atlet Olimpiade Paris 2024 memang tidak dilengkapi AC. Dilansir dari Los Angeles Times, keputusan diambil panitia penyelenggara untuk membuat ajang multi-event olahraga empat tahunan itu lebih ramah lingkungan. Panitia hanya mengandalkan sistem geotermal yang mengalirkan air dingin di bawah lantai.
Agung mengungkapkan PBSI melalui tim Ad Hoc untuk Olimpiade Paris 2024 sejatinya sudah menghadirkan tim psikolog untuk mengatasi permasalahan mental atlet. Namun, skema tersebut dinilai tak berjalan mulus sehingga akan menjadi bahan evaluasi ke depan. "Kami perlu evaluasi, ke depan, satu atlet itu satu psikolog sehingga mereka bisa memotret keunikan dari tiap atlet secara komprehensif."
Lima dari enam wakil bulu tangkis Indonesia gagal menyumbang medali. Mereka tersingkir sebelum mencapai babak semifinal. Hanya tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang mampu membawa pulang medali perunggu tanpa perlu menjalani pertandingan perebutan posisi ketiga setelah kalah di semifinal. Ia seharusnya melawan atlet Spanyol Carolina Marin pada perebutan tempat ketiga. Namun juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu mengundurkan diri karena cedera ACL.
Pilihan Editor: Cerita Gregoria Mariska Tunjung Hampiri Carolina Marin yang Cedera di Olimpiade Paris 2024