TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Olahraga Nasional setiap 9 September, menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk memaknai lintasan panjang sejarah olahraga Tanah Air sekaligus menjadi refleksi terhadap prestasi yang telah diraih di tingkat internasional. Adapun salah satu atlet tenis legendaris Indonesia, Yayuk Basuki punya andil besar dalam mengharumkan nama Indonesia pada cabang olahraga Tenis.
Yayuk Basuki lahir pada 30 November 1972, sebelumnya ia sempat menimba ilmu pada cabang olahraga atletik. Namun, Yayuk kemudian mantap memilih menjadi petenis pada usia 12 tahun atas dorongan dari ayahnya Budi Basuki. Setelah itu, ia pun mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan di Sekolah Olahraga Ragunan pada 1986.
Selama di Ragunan, Yayuk Basuki mendapat kesempatan berinteraksi dengan sejumlah atlet legendaris seperti Susy Susanti, Ardi B Wiranata, dan Ricky Subagja.
Adapun Yayuk Basuki tercatat sebagai salah satu penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia selama Asian Games digelar. Ia tercatat menyumbang emas pertamanya saat berusia 16 tahun dalam Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan, pada nomor ganda putri. Empat tahun kemudian, dua emas ia sumbangkan di Asian Games 1990 Beijing.
Pada 1990, Yayuk bergabung dengan klub Pelita Jaya yang menandai kariernya di tenis pro. Bersama klub binaan Aburizal Bakrie, ia menandatangani kontrak selama lima tahun. Yayuk pun pernah mengalahkan enam petenis yang berada di top 10 dunia dan peringkat tertinggi yang pernah diraihnya yakni urutan 19 dunia.
Lebih lanjut, dikutip dari Antara, pada 2014, Yayuk dipastikan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Berdasarkan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan perolehan suara di kantor KPU Jateng di Semarang, Yayuk yang maju melalui daerah pemilihan I Jateng (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga) itu berhasil meraih 25.615 suara.
Kemudian karier poltiknya membawa Yayuk Basuki beralih menjadi kader PDIP dan ikut kontestasi sebagai caleg pada Pemilu 2024.
Kemudian pada 2018, Yayuk terpilih secara aklamasi menggantikan mantan perenang Olimpiade, Richard Sam Berra menjadi Ketua Umum Indonesian Olimpian Association (IOA), organisasi mantan atlet-atlet Olimpiade, periode 2018-2022. Ia terpilih dalam acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) IOA di Hotel Century Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2018.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | IRSYAN HASYIM | JENNY WIRAHADI
Pilihan Editor: Hari Olahraga Nasional: Sosok Grandmaster Utut Adianto, dari Papan Catur ke Dunia Politik