TEMPO.CO, Jakarta - Mundurnya tiga pengurus Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tidak akan berpengaruh kepada keberadaan lembaga tersebut. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Yuli Mumpuni menyatakan, kendati ada pengurus yang non-aktif, LADI tidak akan dihapus.
"LADI merupakan bagian dari Kemenpora, seperti halnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)," kata Yuli, Senin malam, 21 Juli 2013. Jadi, bila semua pengurusnya mengundurkan diri, LADI akan tetap ada.
Yuli mengatakan belum menerima pengunduran diri tiga pengurus LADI karena tenaga mereka masih dibutuhkan untuk menjalankan program kegiatan. ”Kami sedang mencari solusi agar kegiatan LADI bisa berjalan," kata dia.
Sementara itu, ke depan, Kementerian memiliki misi membangun laboratorium tes doping. Menurut Yuli, laboratorium tersebut sudah selesai dibangun dan berada di lingkungan Institut Teknologi Bandung. Pihaknya kini sedang mencari dana untuk membeli beragam alat-alat laboratorium. "Harganya sangat mahal, sekitar Rp 136 miliar."
Sebelumnya diberitakan, tiga pengurus Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) mengundurkan diri. Mereka adalah Ketua Umum Dwi Hatmisari Ambarukmi; Koordinator Bidang Manajemen Hasil LADI, Cahyo Adi; dan Rusmadi selaku Bendahara. Alasan pengunduran diri mereka terkait dengan tidak adanya dana untuk kegiatan LADI.
ADITYA BUDIMAN
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Baca juga:
Ganjar Pranowo: Aneh, Kepala Dinas Touring Moge
Jokowi: Anggaran Rp 26,6 Miliar untuk Dana Taktis
Syamsir Alam Girang Dipanggil ke Timnas Indonesia